Kota Bima, Bimakini.- Saat ini harga garam di wilayah Kabupaten dan Kota Bima naik hingga mencapai Rp140.000/karung. Di tengah kenaikan itu, para penjual seperti di pasar Ama Hami Kota Bima mengeluh tidak mendapatkan garam dari petani untuk mereka jual.
Seperti pengakuan penjual garam, Afiah Abdollah (58), asal Desa Runggu kecamatan Belo Kabupaten Bima.
Diakuinya, saat ini memang harga garam meningkat, dari harga Rp2.000 per kilogram (Kg) kini sudah menjadi Rp5.000/Kg. Harga yang mereka beli pada penjual per karung mencapai Rp140 ribu. Itu pun para pedagang di pasar Ama Hami membeli dari pihak kedua, bukan dari para petani garam langsung.
“Kita juga sulit mendapatkan garam untuk dijual, jika tidak beli dari tangan kedua,” ungkap ibu tiga anak itu di pasar Ama Hami Kamis (10/08/2017).
Dia mengaku sudah 15 tahun lamanya menjual garam. Dulu memang ada kenaikan harga, tetapi tetap banyak garam yang tersedia. Para penjual tetap bisa mendapatkannya. Sekarang ini saat harga naik, pedagang kelabakan karena sulit didapatkan.
“Banyak juga orang dari luar Bima yang datang membeli garam, makanya meningkat dan stok kurang kita dapat,” ungkapnya.
Begitu pun pengakuan pedagang lainnya, Umi Mene (55), asal Sabali Kelurahan Kumbe Kota Bima. Diakuinya, saat ini menjual garam Rp5.000/Kg disebabkan mahalnya garam. “Naiknya harga garam, kami rasa karena banyak yang datang dari luar daerah untuk membeli di sini, sehingga stok kita cari kurang,” katanya.
Para penjual mengharapkan kurangnya garam yang mereka jual di pasaran teratasi dan tidak dijual ke daerah lain. (BK38)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.