
Kondisi Monumen Juang Merah Putih 45 di sudut persimpangan Pane.
Kota Bima, Bimakini.- Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Jejak perjuangan para pahlawan itu tercermin dalam bangunan atau monumen. Seperti Monumen Juang Merah Putih 45 di sudut persimpangan Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima.
Saat ini kondisi monumen bersejarah itu tidak terawat. Jika diintip dari dekat monumen itu layaknya kandang kambing. Seperti yang terlihat Kamis (17/08) pagi.
Berbeda dengan suasana dan kemegahan panggung dan kantor Pemkot Bima yang menjadi lokasi peringatan HUT Kemerdakaan RI. Kondisi pagar yang mengelilingi momumen itu pun kumuh. Hanya menggunakan bambu lusuh. Jika tidak mendekat, tidak ada yang mengenalnya.
Pengguna jalan di lokasi itu, Irwan, mengaku tidak mengetahui kalau di sudut itu ada bukti sejarah kegigihan perjuangan pejuang Bima pada masa kemerdekaan. “Maaf saya tidak tahu Pak kalau itu tugu perjuangan,” kata warga Rabadompu ini.
Dia mengaku tidak pernah mendapatkan informasi soal monumen itu, bahkan saat di bangku sekolah.
Begitu pun dikatakan Wahyudin. Dia kaget begitu mengetahui kalau tempat yang terlihat seperti tanah kosong di pagar bambu itu di dalamnya ada tugu perjuangan kemerdekaan.
“Saya baru tahu, tapi kenapa tidak terurus oleh pemerintah setempat,” tanyanya.
Menurut Wahyudin, seharusnya tugu itu tidak dibiarkan seperti sekarang ini. Hanya dipagar menggunakan bambu lusuh, sedangkan kantor-kantor pemerintah begitu megah. Kata dia, seharusnya jangan melupakan sejarah, karena bangsa ini bisa merdeka dari penjajah karena jasa para pahlawan. “Termasuk menghargai monumen para pahlawan itu,” ingatnya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
