Bima, Bimakini.- Ini kabar tidak menyenangkan bagi dunia pendidikan. Jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di wilayah Kecamatan Bolo diperkirakan sekitar 300 orang. Kondisi itu jelas memrihatinkan.
Kepala SKB Bima, Khairunnisa,Ssos, menyatakan untuk menyelamatkan generasi harapan bangsa itu, saat ini Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bimagencar mendatamereka. Petugas masuk-keluar wilayah seluruh desa di kecamatan setempat.
Khairunnisamengaku pendataan itu bertujuan agar ATS bisa disekolahkan sesuai jenjang pendidikan saat mereka putus sekolahsebelumnya. “Sekarang penelusuran awal di Desa Tambe,” ujarnya Kamis (24/08/2017), di Bolo.
Dikatakannya, usia ATS yang dijaring untuk disekolahkan adalah 6 sampai 21 tahun, yakni setara SD, SMP,dan SMA. Selain mengikuti program kesetaraan paket A, paket B, dan paket C, mereka juga akan mengikuti program ketrampilan. Dengan demikian, kalau keluar dari program kesetaraan dan ketrampilan, mereka bisa mandiri. Sekaligus bisa mengaktualisasikan apa yang didapatnya.
“Mengenai tenaga pendidik,SKB akan bekerjasama dengan sekolah di lokasi program kesetaraan dan ketrampilan dilaksanakan,”ujarnya.
Pendataan atau penjaringan terhadap ATS ini dilakukan sesuai RPJMN tahun 2015-2019 Kemendikbud dan amanat Presiden RI tentang pemberian Program Indonesia Pintar (PIP) bagi anak sekolah, anak usia sekolah, dan anak yang tidak sekolah yang mengikuti program kesetaraan dan ketrampilan.
“Kalau mereka terjaring untuk disekolahkan, mereka akan dapat PIP,”terangnya.
Dia mengharapkan partisipasi masyarakat untuk membantu kelancaran program ini. Semuanya bergantung masyarakat, karena lebihmengetahui informasi ATS. “Kita harap peranserta masyarakat, demi kelancaran program ini,”harapnya.(BK36)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.