Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Ponpes Al-Ikhlas Taliwang,  Status Mu’adalah Pertama di NTB

Ponpes Al Ikhlas Taliwang, Sumbawa Barat.

Sumbawa Barat, Bimakini.- Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang Sumbawa Barat, membuktikan kualitasnya sebagai salah satu Pondok Pesantren terbaik di Indonesia.

Sistem pendidikan yang ajarkan di Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang, sejak tahun 2016 diakui pemerintah melalui Kementerian Agama. Salah satu Pondok Pesantren di Indonesia sebagai Lembaga Pendidikan Agama Islam yang bersatus Pondok Mu’adalah.

Diusianya yang ke-33, Pondok Pesantren yang dipimpin DR.KH Lalu Zulkifli Muhadli, SH, MM tersebut, dengan status Mu’adalah dianggap sejajar dengan Pondok Pesantren tertua dan ternama yang ada di Indonesia, seperti Pondok Modern Gontor, Pondok Darunnajah dan Pondok Tebu Ireng di Pulau Jawa.

“Di Indonesia dari ribuan Pondok Pesantren yang ada, yang mendapat status Mu’adalah baru sekitar 50an pesantren, dan Alhamdulillah kita salah satunya dan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Nusa Tenggara Barat saat ini,” tandas Ust. Lalu Muhammad Mujahid Imaduddin, S.Hi, M.Ag, pimpinan harian Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang.

Pondok Mu’adalah dijelaskan Ustat Mujahid, Pondok Pesantren yang disetarakan dengan SMA/MA karena walaupun Pondok Pesantren tersebut tidak mengikuti kurikulum Kemdiknas (SD, SMP, SMA) atau kurikulum Kemenag (MI, MTs, MA), akan tetapi alumnus Pondok Pesantren tersebut dapat diterima (diakui) di perguruan tinggi di dalam dan luar negeri seperti Al Azhar, Ummul Quro’, dsb.

Dengan Mu`adalah (disetarakan), di dalam negeri (Indonesia) santri lulusan Pondok Pesantren tersebut juga dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (kuliah di perguruan tinggi swasta/negeri) atau jika berhenti di tengah jalan (keluar) tetap dapat melanjutkan ke SMP/MTs atau SMA/MA.

Pendidikan Pondok Pesantren tersebut disetarakan dengan Madrasah Aliyah melalui SK Dirjen Pendidikan Islam Depag RI dan oleh SK Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional untuk yang disetarakan dengan SMA.

Proses penyetaraan ini telah berlangsung lama sejak tahun 1998 hingga sekarang sebagai langkah pengakuan pemerintah terhadap eksistensi pendidikan di kalangan pondok pesantren yang pada saat itu belum terakomodir di dalam sistem pendidikan nasional.

“Jadi Ijasahnya dari Pondok Pesantren itu sendiri yang telah disahkan pemerintah, dan ujiannya pun bukan lagi seperti pendidikan umumnya,” tegas Ust. Mujahid.

Menurut Ustad Mujahid, Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang menancapkan visi menuju Pesantren Percontohan 2024 bertaraf International. Berbagai terobosan pun dilakukan dengan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan serta pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai.

Sementara itu, pimpinan Pondok pesantren Al-Ikhlas, Dr. KH. Lalu Zulkifli Muhadli, S.H, M.M mengatakan jika kualitas Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang yang dirintis sejak tahun 1984 tersebut, terus regenerasi dan peningkatan kualitasnya.

Menurut mantan Bupati Sumbawa Barat dua periode ini, generasi pimpinan pondok kali ini merupakan generasi kedua yang tidak lain anak–anaknya sendiri. Dibantu tenaga pengajar yang professional dan optimis menjadi lembaga pendidikan yang melahirkan calon-calon Ulama Ulil Amwal, Ulil Albab dan Aulil Amri.

“Yang patut kita syukuri adalah telah terjadi regenerasi dalam Pondok Pesantren Al-Ikhlas, dengan demikian pondok Ini akan terus tumbuh dan generasi kedua ini tidak kalah lebih baik akan melanjutkan perjuangan di dalam pondok dan kami tinggal mendorong mereka-mereka ini agar terus berkiprah,” ujar Kyai Zul, sapaan akrab Ketua Forum Pondok Alumni Gontor Se Indonesia dan Wakil Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren Se Indonesia tersebut.

Adapun langkah-langkah terpadu yang terus dikembangkan di dalam Pondok Pesantren Al-Ikhlas Taliwang, selain sistem pendidikan 24 jam dengan ssstem asrama dengan mengajarkan santri menggunakan bahasa Arab dan Inggris, juga kini terus dikembangkan santri Hafids Al-Qur’an dan melahirkan Qori Qoriah disamping pendalaman isi yang terkandung di dalam Al-Qur’an.

Selain itu, pembinaan dalam pondok juga terus dikembangkan kegiatan ekstrakurikuler lainnya, seperti melatih santri Pramuka, Marching Band, Pidato, Pencak Silat dan berbagai kegiatan seni dalam rangka menciptakan generasi yang bermental tangguh.

Untuk pendidikan di luar, Pondok Pesantren Al-Ikhlas juga menggelar kegiatan studi banding ke Pondok Modern Gontor di Ponorogo, perkenalan terhadap dunia usaha dengan mengunjungi berbagai perusahaan ternama di Indonesia menjadi bagian dari pendidikan guna melatih generasi mandiri.

Pondok Pesantren Al-Ikhlas juga memberikan kesempatan bagi santri untuk melakukan kegiatan studi tour ke luar negeri seperti, Singapura, Malaysia dan Thailand dalam rangka mendekatkan dunia pendidikan dan usaha bagi santri kelak, apabila ingin melanjutkan ke luar negeri. (BK37)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait