Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Sejumlah Fraksi Tolak Penambahan Anggaran Masjid Terapung

Sidang Paripurna DPRD Kota Bima.

Kota Bima, Bimakini.- Sejumlah fraksi di DPRD Kota Bima menolak penambahan anggaran untuk pembangunan Masjid Terapung di Ama Hami.  Penolakan itu disampaikan aaat paripurna paripurna penyampaian pandangan umum fraksi terhadap RAPBD Perubahan Tahun 2017.

Mereka sepakat menolak rencana alokasi penambahan Rp2,8 miliar anggaran pembangunan Masjid Terapung. Sikap konsisten ini ditunjukan Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi PPP, dan Fraksi Persatuan Kebangkitan Nasional.

Namun, Fraksi Demokrasi Berkeadilan, gabungan dari PKS-Demokrat, dan Fraksi PDIP tidak memersoalkannya.

Fraksi Golkar melalui juru bicara, Alfian Indrawirawan, meminta  penjelasan eksekutif terkait   prores pembangunan Masjid Terapung yang telah menghabiskan  anggaran senilai Rp12,6 miliar dari APBD murni tahun 2016. Masalahnya,  pengerjaannya sampai saat ini saja tidak jelas dan tidak sampai setengahnya. Malah, kemudian meminta anggaran tambahan.

Fraksi Golkar meminta Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bima  melakukan kajian dan telaah   mendalam terkait  rencana penambahan dana  senilai Rp2,8 miliar itu pada rancangan PPAS tahun 2017 maupun penjabaran  rancangan APBDP Tahun 2107.

Begitu pun disampaikan Fraksi PAN sepeerti dibacakan Rini Anggriani. Dikatakannya, dari struktur rencana perubahan APBD Kota Bima tahun anggaran 2017 tersebut,  menolak pengalokasian anggaran untuk Bidang Akuntansi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Pertimbangannya, penambahan Bidang Akuntansi  itu  tidak memberikan dampak bagi efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi.  Meminta komisi dan Banggar  tidak mengalokasikan anggaran dimaksud.

Sikap Fraksi Persatuan Kebangkitan Nasional dibacakan Nazamuddin, SSos. Dia tegas menolak mengalokasikan anggaran Bidang Akuntansi dalam APBD Perubahan tahun anggaran 2017. Selanjutnya  meminta  Komisi dan Banggar DPRD  Kota Bima menindaklanjuti keputusan itu.

Begitu pun pandangan umum dari Fraksi Gerindra.  Menolak pengalokasian anggaran Bidang Akuntansi karena pertimbangan  bidang  itu tidak mencerminkan pelaksanaan tugas.

Dari sebagian besar fraksi menolak dalam  berbagai alasan, selain persoalan pengalokasian anggaran   difokuskan bagi kepentingan masyarakat dan  bagaimana anggaran lebih efektif dan efisien, fokus dalam membangun kembali infrastruktur pascabanjir bandang.

Mereka menilai  persentase pembangunan Masjid Terapung   masih belum jelas  dan  harusnya dapat disampaikan.

“Ini pemerintah lucu, proyeknya saja baru dicor tiang sekarang mau minta tambahan anggaran. Kan ini aneh, laporkan dulu berapa progress-nya baru minta anggaran lagi, terutama anggaran untuk plafon diminta,” pungkas Alfian,  duta Partai Golkar.

Dipastikannya, sikap fraksi ini akan dikawal sampai pembahasan tingkat Komisi dan Banggar. Hal itu karena memang tidak jelas apa arah alokasi tambahan untuk Masjid Terapung. Menurutnya, lebih baik membangun dulu masjidnya sampai berbentuk, baru dihitung apa yang kurang. “Ini malah baru sampai pengecoran, sudah minta anggaran tambahan,” ujarnya.

“Harusnya didahulukan alokasi anggaran direncanakan diajukan dalam RAPBD Perubahan yang urgen untuk kepentingan masyarakat,” tambahnya.

Selain  menyorot  anggaran tambahan untuk Masjid Terapung, sejumlah  fraksi  juga menanyakan  kelanjutan proyek drainase yang tidak jelas akhirnya. (BK32)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Jalan-jalan

Kota Bima berada di bagian timur Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Berada pada jalur emas wisata Indonesia, yakni Bali – Lombok – Labuan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Jelang idul Fitri, masjid terapung Kota Bima dipadati ribuan jamaah dari berbagai wilayah untuk sholat. Namun fasilitas seperti air untuk wudhu maupun...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Sedikitnya lima mega proyek di Kota Bima dengan angka nilai miliaran rupiah, kini dimulai dilidik oleh Kejaksaan Tinggi Negeri NTB awal...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Bima, Ririn Kurniawati mengatakan, bangunan masjid Terapung Ama Hami telah sesuai Maket dan perencanaan....

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Bentuk masjid Amahami yang menghabiskan anggaran Rp15 miliar dipertanyakan. Karena berbeda dengan Maket yang beredar selama ini. Wakil Ketua DPRD Kota...