Kota Bima, Bimakini.- Rapat pleno DPP Partai Golkar Selasa malam lalu telah menetapkan HM Lutfi sebagai calon Wali Kota Bima pada Pilkada 2018 mendatang. Itu berarti menyingkirkan Hj Fera Amelia dan H Sutarman. Bagaimana internal Partai Golkar Kota Bima menanggapinya?
Wakil Sekretaris PK Partai Golkar Asakota, Sultan, mengelaim sejumlah Pengurus Desa (PD) Partai Golkar Kota Bima menolak hasil pleno DPP Partai Golkar itu. Jumlahnya 34 dari 38 PD dengan Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) se-Kota Bima.
Dijelaskannya, dari 38 PD Golkar di Kota Bima, sebanyak 34 PD sudah menandatangani surat pernyataan penolakan hasil rapat pleno DPP Partai Golkar itu. “Dari 34 orang PD yang menolak hasil pleno, baru sekitar 25 PD yang hadir di Bima Tirta saat ini,” sebutnya Kamis sore kepada wartawan di pemandian Bima Tirta.
Dikatakannya, alasan penolakan itu mengacu pada Juklak Nomor 06 Tahun 2016 tentang tatacara penjaringan, Lutfi yang dinilai tidak pernah berbuat untuk partai di Kota Bima. “Beliau tidak pernah berbuat untuk partai, kok tiba-tiba datang calon. Itulah alasan penolakan kita,” ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan PD Partai Golkar Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Barat, Mahmuddin Syahrir. Katanya, bersama 33 PD lainnya telah menandatangi surat pernyataan penolakan terhadap pencalonan Lutfi.
“Jika ingin Golkar menang pada suksesi Pilkada Kota Bima, pihak DPP dan DPD Partai Golkar NTB harus pertimbangkan kembali rekomendasi pencalonan bagi Haji Lutfi,” tegasnya.
Diakuinya, karena menolak hasil rapat pleno DPP itu, 34 PD datang dan bertemu di Bima Tirta ini untuk menyamakan persepsi. Surat pernyataan ini akan disampaikan pada DPP dan DPD Partai Golkar NTB sebagai bahan pertimbangan agar menganulir hasil plenonya.
Menyusul penolakan itu, muncul berbagai spanduk ukuran sedang yang berisi pernyataan penolakan terhadap Lutfi. Antara lain di depan gudang Bulog Bima.
Selain itu, di Facebook akun bernama Sultan Baharun sejak Selasa malam “berkicau” soal sikapnya yang menolak hasil rapat pleno itu. Bahkan, memuat materi spanduk yang mirip dengan yang terpampang pada sejumlah sudut jalanan Kota Bima. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.