Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Sipil Bersenjata

 

Foto Dok: Inilah barang bukti Senpi yang disita dari nelayan Nipa.

MERUJUK sejumlah kasus yang terungkap akhir-akhir ini, apa sudah bisa dikatakan Bima darurat senjata api (Senpi) rakitan? Penyitaan barang berbahaya ini memang ‘leading’ dalam pemberitaan media massa di Bima, disamping Narkoba, pil Tramadol, dan penipuan. Biasanya kemunculan saat terjadi konflik antarkelompok warga. Namun, ada pula yang disita dari pengendara sepeda motor.

Dua kasus terakhir adalah penangkapan pemuda Desa Waduwani Senin (24/07/2017) lalu oleh Polres Bima. Disusul Kamis (27/07/2017) pukul 24.00 WITA, satu unit Senpi rakitan disita dari pemuda Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Ada yang menduga, kepemilikan Senpi berkaitan dengan tindakan kriminal. Para terduga jaringan terorisme juga seringkali memilikinya.

Tentu saja kepemilikan Senpi ini menggambarkan suasana gawat.  Di wilayah manapun, masyarakat sipil yang bersenjata tanpa izin merupakan ancaman bagi suasana Kamtibmas. Sekarang ini, modus dan kebringasan pelaku kejahatan kian meletup. Mereka tidak segan meletuskan Senpi saat berhadapan dengan pemilik rumah atau barang sasarannya. Dalam sejumlah kasus, para pemilik Senpi ilegal memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi karena memiliki “modal” untuk membungkam lawannya dalam satu bidikan sasaran. Nah, sisi sensitif inilah yang wajib terus diburu oleh aparat keamanan untuk memastikan kenyamanan sosial.

Kita patut mengapresiasi penyitaan Senpi yang dilakukan aparat Kepolisian. Ke depan diharapkan lebih sigap lagi, terutama koordinasi dengan Babinkamtibmas dan Babinsa, pengurus RT/RW,  yang lebih dekat dengan denyut nadi kehidupan masyarakat. Maksimalisasi komunikasi dengan semua elemen masyarakat akan melokalisasi pergerakan para pemilik Senpi dan tindakan-tindakan tidak terduganya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Foto Dok: Senpi rakitan yang diamankan dari pemuda Waduwani.

Tampaknya, kita harus ‘mengencangkan ikat pinggang dan lengan baju’ untuk menghadapi beragam ancaman Kamtibmas dari segala arah Dana Mbojo ini. Narkoba yang kian membumi, peredaran pil Tramadol yang semakin menggemaskan rasa penasaran remaja. Menyusup jauh hingga ruangan kelas.

Sejauh mana kedaruratan Senpi rakitan? Ah, kita jangan sampai lupa, kesadaran berjamaah harus di-charger. Bukankah ketika konflik muncul di Kecamatan Woha, beberapa waktu lalu, aparat Kepolisian baku tembak melawan kelompok warga pemilik Senpi rakitan? Sejumlah warga terluka dan ada personel Polisi yang terkena panah. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait