Kota Bima, Bimakini.- Sejumlah organisasi kemahasiswaan menyuarakan aspirasi berbagai instansi di Kota Bima dan DPRD Kabupaten Bima, Senin (25/09/2017). Sejumlah tuntutan disampaikan kepada pemerintah.
Namun, ada satu insiden. Saat memyampaikan orasi di depan kantor Pemkot Bima, massa Front Persatuan mahasiswa dan Rakyat Tani Menggugat (FGPRTM) kecewa karena pejabat pemerintah tidak merespons tuntutan yang disampaikan.
Setelah beberapa waktu, anggota massa bertindak di luar dugaan dan merusak dua lampu hias di pagar kantor Pemkot Bima. Menyusul insiden itu, satu di antara mereka diamankan aparat Kepolisian Polres Bima Kota untuk sementara waktu.
Menurut koordinator lapangan, M Safi’i, FGPRTM hanya menginginkan kesejahteraan para tani melalui harga pupuk yang distabilkan kembali. “Kami meminta agar segera sejahterakan rakyat melalui pupuk bersubsidi,” ungkapnya di depan kantor setempat, Senin.
Aksi itu juga dilakukan pada berbagai instansi di Kabupaten dan Kota Bima. Setelah itu di kantor DPRD Kabupaten Bima. Di situ mereka menyampaikan pernyataan sikap dan tuntutan.
Tuntutan adalah Dinas Pertanian dan DPRD harus bertanggungjawab terhadap kenaikan harga pupuk yang tidak sesuai subsidi. Pemkot Bima harus bertanggungjawab terhadap pembabatan pohon mangrove di pantai Ama Hami dan menolak penerbitan SPPT tanah di laut Ama Hami. (BK38)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.