Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Melirik Perjuangan Taslim Badaruddin Mengelola Bandara SMS Bima

Bima, Bimakini.

Taslim Badaruddin

Selama 13 tahun lamanya, Bandar Udara (Bandara) Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima dihadapkan pada persoalan sengketa lahan. Sejak sebulan terakhir, masalah itu terurai hingga ada ganti rugi lahan kepada ahli waris. Dibalik semua itu, Kepala Bandara SMS Bima, Taslim Badaruddin, SH, MM, berperan di dalamnya. Seperti apa dinamika perjuangannya?

Pria asal Ternate Maluku Utara ini memang berbeda dengan pejabat sebelumnya. Kehadirannya di Bima memiliki visi dan impian tinggi untuk memajukan fasilitas penting itu. Seperti apa perjalanan pengembangan Bandara  di Desa Belo Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima itu,  Taslim menjadi bagian di dalamnya.  Taslim  hadir di Bima sejak November 2015 lalu. Ketika melihat  kondisi Bandara SMS yang  berstatus kelas dua, dia berpikir ada pekerjaan besar yang harus dituntaskannya. Ya,  supaya terus maju dan modern, menjadi fasilitas layak bagi  kebutuhan masyarakat Bima-Dompu.

Sejak awal memang mengetahui bahwa sebagian areal Bandar  masih bersengketa dengan ahli waris  H Mansyur (Alm).  Bahkan, para ahli waris membawanya ke ranah hukum. Kadang saat aksi demo, pihak keluarga juga memblokir areal Bandara sehingga memacetkan penerbangan. Sejak itu,  sengketa lahan menjadi penghalang pengembangan Bandara. Setiap pejabat yang ingin  program  untuk memajukan, selalu saja kandas.

Lalu bagaimana? Suami  Hj Nona Gaus ini, secara perlahan tetapi pasti,  mulai menyusun strategi. Melalui keramahan dan pola pendekatan mampu memasuki satu per satu ahli waris yang menggugat hingga ke Mahkamah Agung itu. Ayah dua putri ini selalu optimis masalah dihadapinya akan mampu diatasi jika terus membangun komunikasi dengan ahli waris.

Pria yang pernah bertugas di Bandar Udara Gamar Malamo Maluku Utara tahun 2005-2008 ini tetap berkomitmen terhadap  putusan Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, bahwa sisa lahah seluas 60 are itu dibandrol senilai Rp10 juta per are.

Tidak bisa satu kali, bukannya berkecil hati. Taslim   terus mengembangkan sayap dan jurus andalan melalui pendekatan khasnya. Pada akhirnya  mampu meluluhkan hati 13 ahli waris  yang sebelumnya menolak putusan itu. Setiap periodesasi kepemimpinan Bandara belum mampu menyelesaikannya. Acapkali terjadi perebutan atau penyerobotan lahan.

Taslim pertama kali mengenal sekolah di SDN Bobanehena, usai tamat  didaftarkan ke  SMPN Jailolo Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Setelah itu  melanjutkan  ke SMA Islam Ternate. Ketika itu, Taslim tidak langsung melanjutkan kuliah seperti teman-temannya. Melihat ada peluang, dia dipercaya menjadi pegawai Bandara tahun 1981. Sedikit demi sedikit uang terkumpul, tidak lama kemudian  keinginan melanjutkan kuliah pun membara. Akhirnya   mendaftar di Universitas Khairun Ternate hingga berhasil menyelesaikan studinya pada Fakultas Hukum Perdata tahun 1994.

Kepala Bandara Bima, Taslim Badaruddin, saat memaparkan pengembangan bandara Bima.

Saat memimpin Bandar Udara Sultan Babullah  di Maluku, dia melanjutkan studi S2  UMI Makassar Jurusan Manajemen Transportasi dan lulusan tahun 2007. Tidak lama kemudian dimutasi ke Bandara Juwata Kalimantan Utara yang status kelas I. Selanjutnya, menjadi Kepala Bagian Tata Usaha selama satu tahun lebih. Lalu  dipercaya menjadi Kepala Bidang Teknik dan Operasi di Bandara itu, hingga akhirnya pindah ke Bima.

Sejak dipercaya memimpin Bandara SMS,  dia meyakini  bahwa persoalan sengketa tanah di tangannya akan teratasi. Keyakinan itu mampu dibuktikannya melalui  penyelesaian berdasarkan kesepakatan bersama dengan pihak ahli waris.

Tidak hanya itu, awal kedatangannya membuat  terobosan menata areal Bandara melalu  rehab terminal sampai saat ini sedang berlangsung. Kemudian  dibuatkan WC umum dilengkapi fasilitas AC. Selain itu dibuatkan pagar keliling areal Bandara, membuat portal parkir elektrik, pembangunan Masjid Sultan Muhammad Salahuddin Bima yang sudah diserahkan oleh Pemkab Bima  untuk dikelola atau asetnya sudah diserahkan oleh Pemkab Bima.

Saat ini sedang dilakukan proses studi pengembangan Bandara. Berdasarkan perencanaan, Bandara SMS Bima akan diperbaiki demi mendatangkan pesawat Boeing berbadan besar. Kemajuan terakhir yang dicapai Taslim adalah kehadiran pesawat NAM Air jenis Boeing 737 seri 500 dengan rute Bima-Denpasar. (Herman)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, Polres Bima melalui Polsek di Kawasan Bandara Bima kini meningkatkan penjagaan di areal sekitar. Patroli ini semata-mata...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Untuk terus meningkatkan pelayanan dan memberikan rasa nyaman bagi para pengguna jasa penerbangan, Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima terus berbenah diri....

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Pengembangan landasan pesawat Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima final dikerjakan sesuai target. setelah tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan survey...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Kepala Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, I Kadek Yuli Sastrawan, SIKom, memastikan pembangunan terminal baru dua lantai dengan sistim single year...

Ekonomi

Bima, Bimakini.-  Proses pengembangan pengembangan Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, terus menunjukan digenjot. Sebelumnya untuk runway ditargetkan tuntas sebulan lagi, kini pembangunan terminal...