Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Gerakan Sadar Pilkada, KPU Ajak Lawan Politik Uang

Suasana jalan sehat Sadar Pilkada Serentak 2018, Ahad.

Kota Bima, Bimakini.- Ratusan peserta mengikuti jalan sehat Gerakan Sadar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018, Ahad (29/10/2017). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima dan Kabupaten Bima itu bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih dan melawan politik uang.

Kegiatan serupa serentak dilakukan se-Indonesia. Di Kota Bima, dimulai dari lapangan Serasuba Kota Bima, dan dilepas oleh PLT Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Dr Ir H Syamsuddin MS. Di Kabupaten Bima, dimulai di depan kantor Kecamatan Woha dan berakhir di Paruga Nae Talabiu. Berbagai door prize disiapkan kedua lembaga itu.

Ketua KPU  Kota Bima, Bukhari, SSos, menyampaikan sambutan Ketua KPU RI. Dikatakannya, Pemilu sebagai ajang kontestasi dalam memilih pemimpin.  Pemimpin tidak hanya kreatif dalam kepemimpinannya, namun mendapat dukungan atau mandat dari rakyat. Pemilu serentak 2018 menghangatkan suasana politik. Untuk itu penyelenggara Pemilu dapat melayani kepentingan peserta dan hak rakyat.

Pemilih harus sudah terdaftar dalam Daftar Pemiliha Tetap (DPT) dan melakukan perekaman KTP Elektronik. Pelayanan pemilih harus menjiwai seluruh tahapan dan meningkatkan kapasitas pemilih. “Agar kapasitas pemilih tegak lurus dengan tujuan Pemilu, melahirkan pemimpin berkualitas,” ujarnya.

Diharapkannya, di Kota Bima bisa mewujudkan hal itu semua. KPU juga menyiapkan rumah pintar Pemilu. “Siapapun bisa mendapatkan informasi,” ujarnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mengingatkan, masyarakat tidak menciderai waktu lima menit di bilik suara dengan politik uang. Untuk itu, dia mengajak tidak melakukan hal tersebut dan penting menyadarkan.

Bukhari menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk sosialisasi Pelaksanaan Pilkada serentak gelombang ketiga. Di indonesia ada 171 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada, baik Gubernur,  Bupati, dan Walikota. “Pilkada serentak gelombang ke tiga 2018 ini berbeda dengan gelombang pertama dan kedua,” ujarnya.

Pada Pilkada serentak 2018 ini, KPU RI menargetkan partisipasi pemilih 75 persen. Sementara KPU Kota Bima menargetkan 85 persen partisipasi pemilih.

Untuk mencapai target itu, kata dia, memerbaiki data pemilih, apalagi dengan adanya aplikasi Si Dalih. Selain itu akan melakukan sosialisasi massif kepada semua kelompok masyarakat.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ratusan peserta dari SKPD, Pengurus Partai Politik (Parpol), anggota DPRD Kabupaten Bima, Polri, TNI, Komisioner KPU, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan media massa mengikuti kegiatan jalan sehat digelar KPU Kabupaten Bima.

Peserta dilepas Wakil Bupati (Wabup) Bima Drs H Dahlan M Noer, M Pd. Saat peserta masuk halaman Paruga Nae Talabiu Kecamatan Woha, disambut pertunjukkan tari Wura Bongi Monca oleh siswa-siswi SMAN 2 Woha.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Bima, Siti Nursusila, SIP, MMIP, mengucapkan terima kasih kepada peserta. Kata dia, kegiatan tersebut serentak dilaksanakan KPU se-Indonesia dengan tujuan menyukseskan Pilkada serentak tahun 2018.

“Sebentar lagi masyarakat NTB akan dihadapkan dengan Pilgub, masyarakat harus bisa memilih pemimpin yang memiliki kompetensi, kapabilitas, dan integritas dalam membangun daerah, terutama harus
mendapat kepercayaan dan dukungan dari masyarakat,” terangnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pelayanan pemilih tidak hanya pada pemungutan suara, namun harus menjiwai keseluruhan tahapan pemilihan. Sebab, pemilih sangat membutuhkan informasi, terutama sosialisas dan pendidikan kepemiluan harus memadai, supaya dapat membangun kapasitas pemilih berkompeten.

“Tujuan pemilihan untuk mendapatkan pemimpin yang kompeten bertanggungjawab mengurus urusan public,” jelasnya.

Menurutnya, pemilih dapat saja dibelokkan oleh aspek-aspek yang artifisial seperti primordial informasi yang bersifat bohong atau hoax dan politik uang, maka pada pemilihan Gubernur 2018 akan datang, merupakan pemilihan gelombang ketiga setelah dilaksanakannya pemilihan serentak tahun 2015 lalu.

“Pilkada beberapa tahun lalu, kita mampu menghapus Kabupaten Bima dari angggapan Zona Merah menjadi Zona Damai. Semoga ke depan, Kabupaten Bima menjadi contoh bagi daerah lain dalam melaksanakan Pemilu,” harapnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kegiatan berakhir dengan pengundian doorprize sekaligus penandatanganan bersama sebagai bentuk komitmen dan mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pemilu. (BK34/BK25)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Mataram, Bimakini.- Barisan Tuan Guru Muda (Baruda) Nusantara Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memberi sejumlah imbauan menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024...

Pemilu Serentak 2024

Kota Bima, Bimakini.- Setiap tahapan Pemilu, memiliki tingkat kerawanan sendiri. Maka perlu ada pemetaan kerawanan disetiap tahapan, tertama masa tenang dan saat pungut hitung....

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Bawaslu Kota Bima menerima kunjungan Peserta Latihan Khusus Kohati (LKK) HMI Cabang Bima periode 2023-2024, Jum’at (1/9/2023). Mereka diterima Kordiv Hukum...

Politik

Dompu, Bimakini.- Pemilihan Kepala Desa serentak di Kabupaten Dompu tinggal sebentar lagi. Namun rupanya Bupati Dompu Abdul Kadir Jaelani (AKJ) mengaku ditelpon oleh salah...

Politik

Dompu, Bimakini. – Upaya mewujudkan kesadaran masyarakat dalam menangkal peredaran politik uang pada Pilkada tahun 2020, Himpunan Mahasiswa Pajo Mataram (HPMP) menggelar dialog terbuka,...