Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi, mengingatkan kepada para siswa siswi dan para pemuda, bahwa mereka adalah tulang punggung Indonesia di masa depan. “Perbanyaklah perjumpaan, perkuat silaturrahim dan titik-titik kesamaan serta sisihkan perbedaan,” pesan Gubernur saat upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89, di lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, Senin (30/10/17).
Usai membacakan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga, Gubernur menyampaikan harapan tanpa teks kepada para pemuda dan pelajar di NTB untuk terus memperkuat komitmen keindonesiaan bagi kejayaan dan kemajuan Nusa dan Bangsa. Khususnya, bagi kejayaan dan kemajuan NTB.
Gubernur mengajak seluruh pemuda dan generasi penerus bangsa untuk terus mengobarkan api semangat Sumpah Pemuda, berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, serta meninggalkan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan.
Sebagai pemuda dan generasi penerus bangsa, Gubernur juga mengajak para pemuda untuk banyak-banyak bersyukur. “Kesyukuran itu karena kita sudah diantarkan pada kemerdekaan dan kesatuan Indonesia sebagai bangsa yang bersatu dan berdaulat. Yang mengantarkan kita kepada kemerdekaan, pertama, tentu atas karunia Allah SWT. Kepadanyalah kita harus bersyukur,” terang Gubernur.
Kedua, kata TGB, kemerdekaan juga diantarkan oleh para peletak dasar bangsa ini. Siapa peletak dasar itu?, menurut Gubernur, bukan hanya pada tahun 1945, Soekarno-Hatta dan para pejuang pendiri Republik ini, tetapi juga peletak dasar itu adalah para pemuda tahun 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda.
Oleh karena itu, pemuda wajib untuk senantiasa menghidupkan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebab harus diingat, bahwa kemerdekaan dan persatuan kesatuan bangsa dicapai dengan tetesan darah dan hasil perjuangan panjang yang penuh dengan pengorbanan dan air mata.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi dalam sambutan tertulisnya, mengajak para pemuda untuk menghentikan segala bentuk perdebatan yang menimbulkan perpecahan antara satu dengan yang lainnya. “Mari kita stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Saatnya kita berani bersatu untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia,” ajaknya.
Imam Nahrawi juga mengutip pesan Presiden RI yang pertama, Bung Karno bahwa jangan mewarisi abu sumpah pemuda. Tapi warisilah api sumpah pemuda. “Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air, tapi ini bukan tujuan akhir,” tegasnya.
Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khsususnya bagi generasi muda Indonesia. “Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan,” tandasnya.
Usai upacara, TGB menyerahkan hadiah lomba pemuda pelopor tingkat Provinsi NTB, didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, dan Kadis Pemuda dan Olahraga.
Beberapa bidang lomba yang diraih antara lain juara I bidang kepeloporan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan diraih oleh Irwansyah dari desa Marente, Alas kabupaten Sumbawa, juara I bidang kepeloporan inovasi teknologi diraih oleh Badri S.Pd dari desa Pohgading Timur, Pringgabaya kabupaten Lombok Timur, juara I bidang kepeloporan sosial, budaya dan pariwisata diraih oleh Margono Dwi Aribawa dari desa Lunyuk Ode, kabupaten Sumbawa. (BK37)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.