Legislator dapil 3 saat jaring aspirasi warga.
Kota Bima, Bimakini.- Anggota DPRD Kota Bima Dapil 3, Rabu (25/10/2017), menjaring aspirasi masyarakat di Kelurahan Rabadompur Barat Kecamatan Raba Kota Bima. Mereka “dihadang” aspirasi masyarakat yang menilai porsi pembangunan terjadi ketimpangan antara bagian Barat dan Timur.
Saat itu hadir Edi Ihwansyah (PPP), Nazamudin (PKPI) kordinator kegiatan reses, H Armansyah (PKS), Syamsurih (PAN), Syahbuddin (Gerindra), M Safi’i (Golkar), Taufkurahman (PDIP), M Irfan (PKB), dan H Ridwan (Demokrat).
Lurah Rabadompu Barat, M Arif, meminta warga agar menyampaikan harapan dan aspirasi secara jelas dalam rangka turut mendukung pembangunan daerah ke depan.
Ketua LPM yang juga Ketua RW 02, M Amin, menyampaikan harapan warga berkaitan pembuatan jalan baru penghubung antara beberapa RT di bagian Utara permukiman sehingga tidak selalu beraktivitas ke luar ke jalan raya.
Begitupun disampaikan Ketua RW 03, Yan Ustari Udayana. Dia memertanyakan keberadaan lampu jalan, karena masih banyak ruas jalan yang belum ada lampunya. Padahal, setiap bulan saat membayar listrik selalu ada pemotongan untuk PPJ.
Yan pun menyorot Pemerintah Kota Bima berat sebelah dalam anggaran pembangunan. Banyak membangun di wilayah Barat, ketimbang wilayah Timur. “Hanya di Bima dibangun, di Raba tidak disentuh,” protesnya.
Berkaitan rencana Pemerintah Kota Bima membongkar lapak di areal lapangan Pahlawan, dia mennilai pemerintah tidak memiliki rencana pembangunan jelas. Sudah membangun beberapa tahun kemudian mau dibongkar lagi, Padahal, banyak warga bergantung mencari nafkah di lokasi tersebut.
Ketua pemuda setempat, Heriyanto, menyorot penanganan banjir yang sepertinya tidak ada kebijakan dari pemerintah untuk mengatasi, termasuk bantuan bagi warga korban banjir saat ini masih tinggal di tenda terpal. Banyak drainase di tengah perkampungan yang masih rusak.
Begitu pun disampaikan, A Halik. Seharusnya drainase di tengah perkampungan yang tidak jelas arah alirannya diperhatikan, padahal musim hujan sudah tiba. Warga sangat berharap masalah drainase ini segera dapat dituntaskan agar tidak menghantui warga saat musim hujan, karena kerap tergenang banjir. Termasuk soal bantuan bagi UKM tidak pernah diperhatikan, khususnya usaha tenun yang menjadi mata pencaharian warga Rabadompu selama ini. Begitu pun soal pupuk, karena setiap musim tanam harga pupuk selalu melambung tinggi tidak sesuai HET.
Koordinator kegiatan menjaring aspirasi, Nazamudin, menyampaikan soal pupuk memang selama ini kurang pengawasan sehingga banyak yang menjual di atas HET. Berdasarkan hasil koordinasi, sebenarnya ketersediaan pupuk tidak pernah kurang, karena sesuai kebutuhan petani dan luas lahan. Namun, sepertinya ada kepanikan petani sehingga kerap membeli berlebihan. “Ini kemudian memicu penjual menaikan harga,” ujarnya.
Mengenai drainase akan diperjuangkan melalui pembahasan dalam APBD Tahun 2018. Begitu pun disampaikan legislator Edi Ihwansyah. Katanya kegiatan menjaring aspirasi saat reses untuk menyerap langsung aspirasi warga, semua yang disampaikan akan dibahas bersama pemerintah. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
