Kota Bima, Bimakini.- Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN), ISP, yang menyindir Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ‘bermata 5 watt’ via akun Facebook mengaku kapok dan meminta maaf. Hal itu disampaikannya setelah menjalani proses pemeriksaan di Kodim 1608/Bima, Senin (02/10/2017) sore.
Pemeriksaan terhadap ISP dilakukan oleh Intel Kodim Bima berlangsung selama 6 jam lebih. Dimulai pukul 10.00 hingga 15.30 WITA.
Saat diproses, ISP berjanji tidak lagi menggunakan Facebook dan menghapus akunnya yang ramai diperbincangkan di media sosial maupun tengah masyarakat. Selain itu, penghapusan itu dilakukan karena kuatir hanya membuat orang lain berburuk sangka.
“Saya sudah berjanji tidak akan menggunakan Medsos, akun sudah saya hapus setelah dipulangkan ke rumah,” katanya saat dikonfirmasi wartawan di kediamannya, Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima, Selasa.
Dia mengaku, sempat tegang terhadap ancaman yang didengarnya dari berbagai pihak terkait postingan statusnya, karena takut pihak TNI marah. Ternyata itu hanya isu dan tidak sesuai prasangkanya sebelum diproses.
“Semasih di kantor Bappeda, sempat tegang karena takut diproses secara fisik. Ternyata tidak disentuh, hanya proses biasa aja, malah dikasih makan dan minum. Saya diperlakukan wajar. Saya mengakui kesalahan dan sudah meminta maaf,” paparnya.
Menyoal isu beredar foto dirinya yang tidak memakai baju saat tengah diproses di Kodim 1608/Bima, Iwan mengaku belum melihatnya sendiri, kabar itu didengarnya dari orang lain. “Tapi saya tidak akan permasalahkan,” ucapnya.
Bagaimana reaksi keluarganya? ISP mengaku, hal yang lumrah terjadi pada seorang istri apabila ada persoalan yang dihadapi suaminya. Pihak keluarga kaget karena takut diperlakukan secara tidak wajar. “Istri kaget saja,” akuinya.
Dia mengaku diingatkan oleh Sekda Kabupaten Bima, HM Taufik, agar tidak lagi menggunakan Facebook dan tidak lagi menulis status menyinggung instansi lain dan cukup sampai di sini saja.
Pascakejadian itu, bersama istrinya izin tidak masuk kantor dulu dan ingin memenangkan hatinya sejenak.
Seperti diberitakan sebelumnya, ISP, Senin (02/10/2017) , dibawa ke Kodim 1608/Bima untuk memertanggungjawabkan akun yang dibuatnya. Dalam statusnya, Iwan membandingkan foto Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, yang sedang menonton Film G30S/PKI. Statusnya itu rupanya mengundang banyak reaksi dari aparat TNI, publik, dan Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Drs H Muzakkir.
Tidak itu saja, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, menyesalkan ulah ISP itu. “Saya sangat sesalkan ulah oknum ASN tersebut,” tuturnya saat dikonfirmasi awak media di kantor Pemkab Bima, Senin (02/10/2017).
Bahkan, saat itu meminta maaf sebagai Kepala Daerah. “Saya memohon maaf pada institusi TNI atas ulah ASN tersebut,” ucapnya.
Bupati menginstruksikan Sekda dan Kepala Bappeda agar k menindaklanjuti atas ulah oknum ASN, sekaligus pembinaan. Mengenai sanksi ASN itu, kata Bupati, akan melihat hasil tindaklanjut dari Sekda dan Kepala Bappeda.
Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Drs H Muzakir, MSc, mengaku Bupati telah menginstruksikan pembinaan dan sidang kode etik. ISP telah meminta maaf terhadap statusnya di Facebook tersebut dan dibina. “Kami sangat terima kasih pada anggota TNI yang telah peduli terhadap keutuhan NKRI,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, ISP diantar ke Kodim 1608/Bima untuk mengelarifikasi status Facebook-nya tersebut.
Saat menuju Kodim 1608/Bima, Iwan didampingi beberapa pegawai Bappeda. Selain itu, dikawal sejumlah aparat. (BK38)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.