Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Program Inovatif Penanganan Konflik Diuji Coba di Woha

Rakor penananganan pasca-konflik di Kantor Camat Woha.

Bima, Bimakini.-  Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Bima bersama unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika)  Woha menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Kepala Desa (Kades) Dadibou di kantor kecamatan setempat,  Selasa (03/10/2017). Rakor itu membahas program inovatif penanganan konflik.

Rakor  dihadiri Kepala Bakesbangpolinmas Kabupaten Bima, Drs Ishaka, Camat Woha, Candra Kusuma,   Danramil Woha, Kapten (Inf) I Ketut Sudiasa, Kapolsek Woha, AKP Fendi, dan Kades  Dadibou, Yakub, SH, bersama perangkat desa lainnya.

Camat  Woha, Chandra Kusuma,  menyampaikan terima kasih kepada jajaran Bakesbangpolinmas  yang memfasilitasi  Muspika, terutama dengan Kades  Dadibou beserta jajarannya. Program inovatif ini bukan mengatasi konflik, tetapi musyawarah yang akan menguatkan masyarakat dalam memecahkan segala masalah.

Menurut Chandra, Dadibou sebenarnya bukan wilayah konflik, hanya saja desa lain yang memicu permasalahan sehingga warga desa ini mau tidak mau harus memertahankan wilayahnya. Kegiatan rembuk desa melalui program inovatif  ini, dia mengajak semua elemen masyarakat supaya bisa bekerja sama mencari solusi mencapai mufakat.

“Supaya terciptanya keamanan di wilayah Kecamatan Woha ini sesuai visi-misi Pemerintah Kabupaten Bima, yakni Bima RAMAH,” harapnya.

“Kita harus mendukung program Pemerintah Daerah,  satu di antaranya menjaga keamanan dan kenyamanan wilayah, terutama diri kita masing-masing,” sambungnya.

Kepala Bakesbangpolinmas, Drs Ishaka, menjelaskan program Inovatif ini merupakan hasil Diklat yang diikuti selama tiga bulan. “Setelah mendapat pendidikan sesuai tugas Bakesbangpolinmas, kami memiliki peranan dan tanggung jawab untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi,” paparnya.

Sebagai instansi pemerintahan yang berperan dalam pengamanan masyarakat,  mendapat laporan di wilayah Kabupaten Bima marak peredaran minuman keras dan obat-obatan semacam Tramadol. Oleh karena itu, perlu  rembuk desa untuk memecahkan permasalahan.

“Kami sangat membutuhkan bantuan TNI, Polri, dan aparat desa agar berperan langsung pada masing-masing desa supaya permasalahan ini cepat teratasi,” harapnya lagi.

Selain itu, Rakor   juga membahas mengatasi persoalan pengangguran di  yang jumlahnya semakin meningkat. “Makin tingginya pengangguran, makin berpotensi gangguan Kamtibmas,” katanya. (BK34)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini

Oleh : Munir Husen Kejahatan di Kota Bima saat ini seperti warna pelangi. Mulai dari tindak pidana ringan, misalnya pelanggaran lalu lintas, sampai tindak...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup)  Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd mengingatkan, agar kasus konflik poso menjadi pelajaran panting bagi daerah, termasuk Dana...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Aparat keamanan mencegah akan terjadinya konflik antar kampung di Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, NTB. Terjadi perselisihan antara Desa Sondo dengan Desa Nontotera....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Image dan brand kampung berseteru atau yang biasa disebutkan warga “Rasa Lewa” (Kampung Perang, Red), hingga diplesetkan menjadi jalur “Gaza” pada jalur...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bima yang saat ini masih berlokasi di Kota Bima. Jajaran Kesbangpol mengharapkan segera dipindahkan di...