Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Semangat Literasi

 


Foto DOK: Beginilah kiprah Klub Baca Sampela Nae saat menemui anak-anak belajar menulis, membaca, melukis, dan permainan  edukasi.

ADA perkembangan positif yang tergambar dari konfigurasi sosial, khusus ranah pendidikan di Dana Mbojo sejak beberapa bulan terakhir. Gerakan penyadaran terhadap anak-anak dan kaum dewasa agar melek membaca dan menulis. Ya, Gerakan Literasi. Meskipun definisinya tidaklah sesederhana itu. Tidaklah sekadar membaca dan menulis.  Di Bima, untuk tugas kesejarahan untuk peradaban ini layak disebut Bima Mengajar, Mbojo Tana’o, berikut pengelola Rumah Baca pada berbagai desa.

Dalam perkembangan aktual, sejumlah Rumah/Klub Baca muncul pada sejumlah desa di Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Sebut saja Klub Baca Sampela Kampo Nae, Rumah Baca Tabe Bangkolo Desa Jia, dan lainnya. Bahkan, pengelola Rumah Baca Salahudin Al Ayyubi kini menjadi duta Provinsi Nusa Tenggara Barat pada lomba Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan. Ada semangat literasi yang menyeruak ke permukaan dari arah Timur Mbojo. Tentunya kondisi ini perlu didukung oleh pemerintah melalui sarana dan prasarana agar letupan intelektualitas itu kian membumi.

Bagi para pemimpin (politisi), saatnya masalah pemberdayaan dan penguatan literasi ini diberi porsi lebih. Misalnya merencanakan membangun perpustakaan representatif  agar bangsa ini maju. Suatu bangsa yang maju, kaya generasi yang cinta ilmu, generasi inovatif, cerdas, tanggap, tahu perbedaan  baik dan buruk secara jeli.

Gerakan Literasi merupakan jalan yang cerah, sekaligus menggembirakan untuk mewujudkan negara atau bangsa yang berdaulat. Kepribadian bangsa bisa dibangun dan kemandirian bisa tercipta. Selama ini, kita hanya menjadi bangsa konsumtif, karena tidak punya pemikiran yang maju untuk bangkit ditambah  pemerintah yang sibuk mencari kesenangan sendiri. Imbasnya, jadilah generasi muda korban penguasa yang tidak memikirkan masa depan. Rezim Jokowi melalui semangat Marhaenisme-nya seharusnya secara jelas berpihak pada jalan literasi. Bukankah  rezim ini berasal dari  tokoh besar  Bung Karno yang memiliki spirit literasi yang sangat kuat? Jalan literasi  adalah jalan kemaslahatan. Jalan perjuangan yang harus dilakukan oleh siapa pun demi mencapai cita-cita Republik Indonesia sesungguhnya.

Berliterasi tidak hanya cukup untuk menjaga akal sehat. Lebih dari itu, mari berliterasi untuk bumi manusia yang sedang sakit. Kita apresiasi munculnya sejumlah komunitas yang menggelar bacaan di Dana Mbojo. Langkah kecil untuk membangun peradaban baru. Dari oral ke literal…(*)

 

 

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait