Bima, Bimakini.- Ketua Panitia Pengawasan Pemilu Umum (Panwaslu) Kabupaten Bima, Abdullah, SH, mengingatkan banyak tugas yang menanti anggota Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwaslucam) pascapelantikan. Tahapan Pilgub NTB sudah dimulai. Tugas yang banyak sudah menanti sehingga membutuhkan komitmen dan integritas tinggi.
Hal itu disampaikannya saat acara pelantikan 54 anggota Panwaslucam di Paruga Nae Kecamatan Woha, Kamis (02/11).
Sebanyak 54 orang anggota Panwaslucam se-Kabupaten Bima itu mengikuti proses pelantikan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panwaslu Kabupaten Bima yang dibacakan panitia pelaksana seleksi. Mereka diambil sumpah, dipandu oleh perwakilan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima, M Ikhsan.
Usai dilantik, 54 anggota Panwaslucam menandatangani Pakta Integritas secara simbolis oleh tiga perwakilan. Masing-masing Aditya Sakban, SPd (Kecamatan Sape), Rini (Kecamatan Lambu), dan Maskurir Hak, SH, MPd (Kecamatan Palibelo).
Abdullah mengingatkan, tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sedang berlangsung dan dibutuhkan kerja keras. “Keterlibatan sebagai penyelenggar merupakan bukti kita memahami hidup berdemokrasi,” ucapnya.
Dia yakin di Kabupaten Bima sudah memilih yang terbaik. “Saya berharap, anggota Panwaslucam yang dilantik memiliki integritas tinggi,” harapnya.
Ketus Bawaslu Provinsi NTB, M Khuwailid, SAg, MH, menyampaikan selamat kepada anggota Panwaslucam yang dilantik. Diingatkanny, pelantikan ini bukan hanya seremonial, namun melalui sumpah untuk melaksanakan tugas.
Dia meminta, agar tetap berpegang teguh pada tugas yang telah diamanatkan Undang-Undang. “Kabupaten Bima pernah mendapat penghargaan, terkait pemilihan serentak dan mendapat penghargaan KPU terbaik dalam pengawasan Pemilu. Kita harus mengawas dengan semangat dan saling mengingatkan,” pintanya.
Di menegaskan, urusan Pemilu bukan saja soal dunia maupun soal akhirat, namun merupakan amanah yang dipegang teguh. Bima bukan Kabupaten sembarangan.
“Bima memiliki potensi luar biasa. Jangan kita sia-siakan kepercayaan. Setelah ini, anggota Panwaslucam diberikan pembekalan, mulai sekarang ada batasan mengobrol soal politik di tempat umum dan diharapkan agar mulai menjaga jarak. Bisa berbicara, tapi ada tempat,” sarannya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.