Bima, Bimakini.- Sejumlah petani di Desa Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima pekan lalu mengembalikan bibit jagung hibrida bantuan pemerintah merek Bima Urin dan Bima 15 Sayang. Kedua varietas baru itu sudah berbau dan bertunas sebelum ditanam.
Selain petani di Desa Pandai, petani di Kecamatan Belo dan Kecamatan Monta juga mengeluhkan hal demikian. Bahkan, mereka mendatangi Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima, Kamis (09/11/2017).
Ratusan kilogram bibit gratis itu dihamparkan para petani pada teras kantor instansi pemerintah tersebut. seketika, teras yang awalnya hijau berubah warna menjadi merah.
Petani asal Desa Pandai inisial Ab, menceritakan sekitar dua pekan lalu menerima bantuan bibit jagung merek Bima Urin dan Bima 15 Sayang dari Kelompok Tani di desa setempat, masing-masing kemasan 5 kilogram.
Beberapa hari kemudian, Ab mencium bau dari kemasan bibit bantuan itu. “Karena curiga dan penasaran, saya buka kemasannya,” kisahnya dihubungi, kemarin.
Setelah kemasan dibuka, Ab kaget melihat kondisi bibit bantuan dari pemerintah tersebut. “Biji jagung sudah warna hitam, bau busuk dan mulai bertunas,” ungkapnya.
Ab mendatangi kelompok tani yang memberikan bantuan tersebut. Kata Ab, bukan hanya dia saja yang mengembalikan bibit tersebut, tetapi petani lain juga mengembalikan.
“Pemerintah mau merugikan kita petani. Kok, bibit yang sudah bau dan mulai bertunas dikasi. Apa sudah tidak ada benih lain. Bagaimana petani sejahtera, bantuan saja tidak bisa dinikmati,” kesalnya.
Dia berharap, secepatnya pemerintah menggantikan bantuan tersebut dengan bantuan dan varietas bibit yang lain. “Kita sedang memersiapkan lahan mau tanam bulan Desember nanti,” harapnya.
Wakil Bupati Bima, H Dahlan H MNur, mengaku belum mengetahui kejadian soal bibit jagung bantuan yang dikeluahkan tersebut. “Saya koordinasi dulu dengan Dinas Pertanian,” ucapnya, Jumat.
Wabup sayangkan bantuan bibit jagung yang didrop tersebut tidak berkualitas. “Disayangkan ya. Bagaimana ceritanya, saya koordinasi dulu,” timpalnya. (BK39/BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.