Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Dipalak Preman, Distributor Datangi Dewan

Paguyuban Distributor Pupuk Saat Mengadu ke Dewan.

Bima, Bimakini.- Belasan paguyuban distributor barang Sembilan Bahan Pokok (Sembako) mendatangi DPRD Kabupaten Bima, Senin (20/11). Mereka mengadukan sering menjadi korban pemalakkan oknum preman di Kecamatan Sape.

Paguyuban mendatangi lembaga tersebut sekitar pukul 09.30 WITA menggunakan sepeda motor dan diterima oleh Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Aminurlah, SE.

Perwakilan Paguyuban Distributor dan Sales, Khairul, mengatakan mereka hadir di Kantor DPRD Kabupaten Bima melaporkan peristiwa pemalakkan saat memasuki wilayah Kecamatan Sape.  “Saat mengantar barang sering dipalak preman saat memasuki wilayah Kecamatan Sape,” akunya.

Oknum preman tersebut, sambungnya, meminta uang berkisar Rp100 hingga Rp200 ribu. “Jika tidak kita kasi, mereka intimidasi, mengancam, bahkan meneror,” ungkapnya.

Khairul mengatakan, preman tersebut tidak segan-segan mengancam menggunakan Senjata Tajam (Sajam) dan Senjata Api (Senpi). “Kita takut dan tidak nyaman,” sebutnya dibenarkan distributor lain.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Mereka mendatangi gedung wakil rakyat tersebut meminta suaka agar aksi palak yang marak terjadi di Kecamatan Sape tidak terjadi lagi ke depan.

Dia meminta, aparat Kepolisian dan masyarakat Kecamatan Sape membantu memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada pihaknya. “Berbagai jenis barang yang diantarkan kita untuk memenuhi kèbutuhan masyarakat di Sape,” pintanya.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Aminurlah, SE, mengatakan prihatin atas kejadian yang menimpa distributor tersebut. “Saya baru mendengar informasi ini,” akunya.

Dia meminta, paguyuban distributor mengajukan surat resmi kepada lembaga DPRD agar persoalan tersebut ditindaklanjuti secara kelembagaan. “Kita akan mengundang pihak terkait,” tuturnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Maman menyarankan, agar paguyuban juga melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati dan Wakil Bupati Bima agar secepatnya ditindaklanjuti. “Kalau secara pribadi, saya bisa bantu kalau hendak masuk ke Sape. Saya akan kontak orang saya mengamankan anggota paguyuban. Tetapi, sebaiknya hal ini dilaporkan kepada Bupati dan Wakil Bupati,” sarannya.

Usai menemui perwakilan anggota DPRD Kabupaten Bima, belasan pangguyuban distributor tersebut bertolak ke Kantor Pemerintah Kabupaten Bima. (PUL)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Direktur CV Rahmawati, H. Ibrahim, selaku Distributor pupuk subsidi jenis urea untuk wilayah Kecamatan Bolo memanggil tiga pengecer yang ada di Desa...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Ketua Tim Komisi Pengawasan Penyaluran Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Bima, Drs HM Taufik HAK, menyatakan tahun 2020 tidak ada lagi distrubutor...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Kebutuhan pupuk adalah kebutuhan pokok bagi petani, untuk itu, Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE, tidak segan-segan bersurat ke PT Pupuk...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Rapat koordinasi Komisi II DPRD Rabu (18/9) bersama seluruh Distributor mulai dari wilayah Kota dan Kabupaten Bima hingga Kabupaten Dompu, diwarnai kericuhan....

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Para petani di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, kembali rebutan pupuk. Bahkan mereka saling sikut saat merebut pupuk di atas mobil...