Bima, Bimakini.- Hingga kini konflik kelompok warga Desa Risa dengan Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima belum berakhir tanpa ada solusi. Warga lain di kecamatan setempat mulai resah.
Muncul ansumsi spekulasi, konflik kedua desa itu diskenario oknum tertentu. Sebab, dicelah aparat ada saja ulah kelompok warga memancing situasi. Aparat diminta menindak tegas siapa saja yang terlibat.
Seperti dirasakan Hidayat. Dia mulai resah terhadap situasi konflik kelompok warga kedua tersebut. “Saya mulai merasakan ketidaknyamanan,” ucapnya ditemui di Woha, kemarin.
Konflik yang berkepanjangan kedua desa tersebut, diakui Hidayat, menggangu aktifitas warga di desa lain. “Kita mau ke Risa, pikir-pikir. Begitu pula mau ke Dadibou,” tukasnya.
Beberapa tahun belakangan ini, sudah belasan kali kelompok warga kedua desa tersebut terlibat bentrok. “Saya menduga ada yang seting,” duganya.
Ansumsi tersebut, sambung Hidayat, melihat perkembangan situasi di kedua desa tersebut. “Mustahil tidak bisa dihentikan, padahal berkali-kali didamaikan. Apa yang diperebutkan, jika tidak ada kepentingan kelompok masyarakat lain,” imbuhnya.
Dia meminta, pemerintah daerah dan DPRD serius menyikapi persoalan kedua desa dimaksud. “Pemerintah dan DPRD turun di masyarakat. Apa akar masalah di kedua desa itu,” timpalnya.
Warga lain, Ruslan, meminta aparat Kepolisiam bersikap tegas. Bilaperlu, kata Ruslan, tembak di tempat siapa saja yang memancing situasi. “Membiarkan mereka berulah, kelemahan aparat,” nilainya.
Tindakan represif aparat, menurut Ruslan, diperlukan mengingat situasi yang seolah tidak ditemukan solusi. “Tindakan tegas harus ada, supaya ada efek jera,” pungkasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.