Bima, Bimakini.- Pemerintah mengajak petani garam memanfaatkan teknologi plastik Geoisolator untuk meningkatkan kualitas garam petani. Sosialisasi pemanfaatan teknologi tersebut disampaikan pada petani garam Kecamatan Lambu di gedung PKK Kabupaten Bima, Rabu (15/11).
Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, dalam sambutannya, mengatakan sosialisasi tersebut mengajak petani garam memanfaatkan teknologi Geoisolator. “Menggunakan teknologi Geoisolator, dapat meningkatkan kualitas dan mutu garam,” ucapnya.
Dia mengatakan, sudah saatnya petani menggunakan terobosan teknologi Geoisolator ke depan. “Berdasar analisa usaha, hasilnya cukup menjanjikan. Lahan satu hektar, petani garam dapat meningkatkan pendapatan,” sebutnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima, Ir Hj Nurma, mengatakan sebelum menggunakan teknologi Geoisolator petani garam hanya produksi dua ton dalam satu meja kristal ukuran 2×40 meter persegi. “Produksi garam mencapai empat hingga lima ton menggunakan teknologi Geoisolator,” katanya.
Senada disampaikan Dirut Jasa Kelautan RI, Indra Kurniawan. Dia mengatakan, pihaknya telah membangun gudang penampung garam petani. “Ada 12 gudang tersebar di Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bima,” ungkapnya.
Pembangunan gudang tersebut, jelasnya, langkah antisipasi sebagai penyangga saat terjadi kelangkaan garam. “Pembangunan gudang garam itu program pusat usaha garam rakyat,” katanya.
Hadiri perwakilan Dirut PT Garam Indonesia, Dirut Jasa Kelautan Republik Indonesia, Dirut PT BPR Pesisir Akbar, Dirut PD Wawo, Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bima, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Bima, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bima, serta petani tambak garam rakyat. (PUL)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.