Bima, Bimakini.- Penyidik Polres Bima Kabupaten diminta bekerja keras melengkapi berkas perkara kasus dugaan penusukkan pelajar asal Desa Renda Kecamatan Belo Kabupaten Bima dan secepatnya menangkap terduga pelaku.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kecamatan Belo, Suhendi, SPd, mendorong aparat Kepolisian memenuhi kekurangan berkas kasus penusukkan pelajar Desa Renda tersebut.
“Saya minta Polisi menuntaskan kasus itu agar tidak membias, sehingga tidak menimbulkan konflik,” pintanya usai pertemuam bersama Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Bagus WD, SH, SIK, Rabu (8/11/2017).
Menurutnya, peristiwa blokade jalan tersebut murni reaksi masyarakat terhadap penegakkan supermasi hukum di Kecamatan Belo. “Langkah Polisi menangkap terduga pelaku tidak memuaskan, meski pun Polisi telah berbuat ini dan itu. Tetapi pemuda menganggap, belum menemukan titik terang secara hukum,” sorotnya.
Penanganan kasus penusukkan tersebut, nilai Suhendi, berlangsung lamban. Karena, Polsek Belo hingga kini belum mampu melengkapi unsur pidana secara tuntas.
“Kami berterima kasih pihak Polres mengambil alih penanganan kasus itu ditandai permintaan keterangan korban dan saksi untuk melengkapi berkas, sehingga jelas siapa pelaku berdasarkan pandangan penyidik,” sanjungnya.
Masyarakat, kata dia, resah akibat penanganan hukum belum teratasi, padahal kejadian hampir dua pekan yang lalu. “Kok, berkas belum lengkap dan pelaku belum terungkap,” kesalnya.
Saat pertemuan Rabu sore, Kapolres meminta waktu sepekan untuk mengungkap kasus tersebut. “Masyarakat nanti akan mendatangi Kapolres untuk mendesak,” tandasnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.