Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

TV Lokal di NTB Diharapkan Jadi Perekat Keberagaman Indonesia

Ir.H.Rosiady Sayuti, M.Sc.PhD

Mataram, Bimakini.- Indonesia adalah negara yang beragam, mulai dari suku, bahasa dan budaya. Oleh karena itu, keberadaan stasiun TV Nasional, terutama stasiun siaran TV Lokal di tiap-tiap daerah diharapkan akan menjadi sarana pemersatu dari keberagaman yang ada di Indonesia.

“TV lokal yang ada di Indonesia harus saling tukar informasi, sharing konten siaran dengan daerah lain, seperti tukar informasi siaran kebudayaan dan kearifan lokal sehingga betul-betul akan menjadi pemersatu bangsa,” kata Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti, M. Sc., P. hD, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosasi TV Lokal Indonesia (ATVLI) dengan tema “TV Lokal untuk Menjaga NKRI”, di Lombok Barat, Jumat (24/11/2017).

Dihadapan puluhan peserta yang terdiri dari pemilik stasiun TV lokal se Indonesia yang juga dihadiri Ketua ATVLI, Bambang Santoso, Ketua Komisi Informasi Penyiaran RI, Agung Supriyono dan Forkompinda Provinsi NTB, Sekda memaparkan bahwa di tengah kemajuan yang begitu hebat pada TV Nasional di Indonesia, TV Lokal di NTB tetap memiliki tempat khusus di hati masyarakat. Sehingga keberadaannya, kata Pak Ros, sapaan akrab Sekda NTB, tidak tersaingi dengan hingar bingar kemajuan TV Nasional. “Masyarakat NTB selalu punya waktu menonton tayangan-tayang TV Lokal dengan sajian siaran budaya, kearifan lokal dan sosial kemasyarakatan,” jelasnya.

Ke depan ia berharap TV Lokal harus mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi informasi, sehingga mampu menjangkau tempat-tempat terpencil melalui live streaming yang saat ini sudah relatif murah.

“Tetaplah pertahankan siaran konten-konten lokal yang positif, pertahankan kearifan lokal di tengah modernisasi serta perkokoh terus budaya bangsa. Jadikanlah ATVLI sebagai sarana saling menyatukan informasi, sharing konten sehingga akan mampu menjaga keutuhan NKRI”, pungkasnya. (PUR)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait