Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Wapres: NU Organisasi Besar dengan Amal dan Tanggung Jawab Besar

Wapres RI, Jusuf Kalla.

Mataram, Bimakini.- Wakil Presiden RI, H. M. Jusuf Kalla menegaskan bahwa Musyawarah Nasional Alim Ulama NU dan Konbes PBNU adalah acara yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia. Sebagai organisasi terbesar di Indonesia maka menurut Wapres, secara otomatis NU juga organisasi terbesar di dunia.

“Sebagai organisasi terbesar, berarti juga memiliki tanggung jawab yang besar sekaligus juga amal ibadah dari nahdatul ulama sejak hampir 100 tahun yang lalu sangatlah besar,” ujar Wapres seraya menambahkan bahwa amal ibadah terbesar dari Ulama NU untuk bangsa ini dalam hal memberikan pembinaan, pengetahuan dan juga bimbingan bagi umat.

Wapres menyampaikan apresiasi disertai ucapan terimakasih atas rekomendasi dari hasil-hasil musyawarah nasional yang telah memberikan banyak pedoman-pedoman dan saran-saran yang baik kepada pemerintah. “Dan kita semua untuk melaksanakan apa yang harusnya kita selesaikan,” ungkapnya.

Wapres kelahiran Bugis, Sulawesi Selatan tersebut, menutup secara resmi Munas Alim Ulama dan Konfrensi Besar NU di Pondok Pesantren Qurani Bengkel, di Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (25/11/2017).

Munas yang diikuti oleh ribuan Ulama se Indonesia itu sebelumnya dibuka Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo di Islamic Center Nusa Tenggara Barat di Mataram, Kamis (23/11/2017).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Saat tiba di lokasi acara, Wapres didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, disambut hangat Ketua PB NU, KH. Said Aqil Siradj, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid dan sejumlah petinggi NU bersama ribuan warga nahdiyin dengan lantunan shalawat Badar.

Menurut Wapres, ada dua hal penting yang utama sebagai bangsa Indonesia. Pertama, yaitu rasa syukur atas keagamaan dan keislaman di Indonesia yang berkembang sungguh luar biasa. Kedua, jemakmuran bangsa ini berkembang semakin baik dari segala sudut dan cara.

Wapres mengungkapkan bahwa pendidikan yang berbau pesantren saat ini juga semakin banyak. Pemanfaatan teknologi informasi seperti televisi juga berdampak signifikan terhadap perkembangan pendidikan keislaman di Indonesia. Bahkan Wapres mencontohkan, dari 15 TV nasional, ada lima atau enam yang setiap subuh menayangkan pengajian di setiap harinya.

“Jika satu siaran TV bisa ditonton dua juta orang perhari, maka sungguh luar biasa memberikan manfaat bagi pendidikan karakter anak bangsa ini,” tuturnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Inilah perubahan-perubahan besar yang terjadi pada 25 tahun ini. Semua punya TV. Belum lagi kalau puasa. Tiap hari ada dakwahnya. Masjid ada dimana-mana. Tidak hanya ada di kantor- kantor tetapi juga di mall-mall juga ada masjid. Semakin ramai pengunjung mall karena semakin besar masjidnya”, kata Wapres.

Wapres menjelaskan bahwa pasti ada tantangan dari keislaman yang mucul. Pertama, yaitu radikalisme. “Radikalisme ini adalah pikiran yang berlebihan. Karena pikirannya cuma satu yaitu surga. Surga yang didapatkan dengan jalan pintas. Surga yang didapatkan secara cepat dan instan. Surga jangan dijual murah ya”, tutur Wapres.

Tantangan yang kedua, adalah modernisasi. “Kita harus menyiapkan anak muda dengan cara yang baru. Pesantren harus berpikir bagaimana mendidik para generasi baru generasi milenium ini karena para santri pasti semua sudah memiliki HP. Bukan lagi bertanya pada kiyai tetapi bertanya pada google. Ini semua harus dijawab dengan sebaik-baiknya, jika tidak maka pengaruh dari luar gampang masuk”, tegas Wapres.

Sementara itu. Rois Aam KH. Ma’ruf Amin dihadapan Wakil Presiden bersama ribuan Ulama dan masyarakat yang hadir, menyampaikan komitmen NU untuk konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam ahlussunah waljamaah pada umat muslim di Nusantara.
Ormas Islam terbesar di Indonesia ini juga, akan menyebarkan Islam moderat ke seluruh dunia lewat gerakan Islam nusantara. (PUR)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

NTB

Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, mengungkapkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU dan Konferensi Besar (Konbes) PBNU memberi berkah...

Peristiwa

*SIARAN PERS* Lombok Barat, Bimakini.- Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2017 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) membahas enam persoalan...

NTB

Mataram, Bimakini.- Presiden RI, Ir Joko Widodo, membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Konferensi Besar Nahdlatul Ulama tahun 2017, di kompleks Masjid...

Politik

Mataram, Bimakini.- NU secara kelembagaan tidak akan mengurusi politik praktis di Pilkada serentak 2018, meskipun ada kadernya yang maju. Hal itu ditegaskan Ketua Panitia...

NTB

Mataram, Bimakini.- Presiden RI, Bapak Ir. H. Joko Widodo kembali melaksanakan kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepat pukul 18.55 Wita, Rabu (22/11/2017),...