Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Rasabou Gelar Perpisahan dengan Kafilah Kota Mataram

Suasana perpisahaan warga Rasabou dengan Kafilah MTQ Mataram.

Bima, Bimakini.- Genap sepekan berada di tempat penginapan  Desa Rasabou Kecamatan Bolo, kafilah Kota Mataram yang mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi NTB XXVII tahun 2017, pamit.  Kafilah Kota Mataram menggelar acara perpisahan yang dirangkai Shalawatan, Haflah Al-Quran, tausiyah, dan  doa.

Acara perpisahan digelar di kediaman Hj Suryati, warga RT 03 Desa Rasabou, Rabu (1/11/2017). Selain rasa haru, suasana santai terdengar saat penyampaian kesan-pesan. Perwakilan kafilah menyampaikan ungkapan hati dalam  bahasa Mbojo.

“Kita nyaman di Rasabou. Acara perpisahan merupakan ungkapan  isi hati dari kami,” ujar H Muksin SAg, selaku ofisial kafilah Kota Mataram, Rabu (01/11/2017).

Dikatakannya, kegiatan ini sengaja dilakukan  untuk menyampaikan ucapan terima kasih, sekaligus menyapa dan   berjabat tangan dengan warga Rasabou. Selama berada di Rasabou, a telah dianggap keluarga sendiri oleh warga setempat, sehingga antara kafilah dan warga sudah tidak ada canggung. “Warga Rasabou sudah menganggap kami sebagai keluarga dan begitu pun kami. Hal itu tidak akan dilupakan,” ujarnya.

Dikatakannya, keakraban yang dijalin melalui waktu singkat ini sangat dirasakan. Keramahan warga dalam bertutur-kata  seakan mengikat dalam ikatan keluarga.  Hal ini perlu dijaga bersama karena pada hakikatnya semua adalah sama.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Keakraban yang dibingkai lewat momentum ini harus dijaga. Insya Allah, keluarga Rasabou kalau ke Kota Mataram akan kami anggap keluarga sendiri,” paparnya.

Begitu pun yang disampaikan koordinator kafilah  Kota Mataram, Drs H Jufri. Dia  tidak bisa mengungkapkan dalam kata-kata terhadap warga Rasabou. Diakuinya,   banyak kenangan dan keramahan warga seakan menyebabkan lupa bahwa sebenarnya warga Kota Mataram yang hanya singgah  mengikuti MTQ NTB.

“Selamat tinggal warga Rasabou, semoga kita bisa bertemu di lain waktu dan kesempatan,” ucapnya.

Ustadz Muammar, pelatih kafilah saat menyampaikan siraman ruhani mengharapkan agar silaturahim yang sudah terjalin indah ini bisa disambung seterusnya. Tidak saja di tempat ini, pada lain kesempatan pun silaturahim ini harus tetap dijaga. “Silaturahim ini harus tetap dijaga sampai kapan pun dan dimana pun,” katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mengajak  agar merajut hubungan silaturahim dan jangan sampai keakraban i putus.  Walaupun Kota Mataram dan Rasabou ada jarak yang memisah, komunikasi melalui telepon seluler atau  apa pun bentuknya tidak boleh putus.

“Mari kita jaga silaturahim ini sampai kapan pun dan di manapun, sehingga di akhirat pun kita tetap dipertemukan,” ujarnya.

Kepala Desa Rasabou, Zulkisman, SH, menyampaikan permohonan maaf  kalau  saat berada di Rasabou banyak hal yang tidak sesuai kriteria sosial dan  keinginan.  Hal itu merupakan bukti bahwa manusia ada kesalahannya.

“Mewakili warga Rasabou, ucapan permohonan maaf apabila ada kekeliruan yang dijumpai saat berada di Rasabou,” ujar Kades.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Hj Suryati, pemilik rumah penginapan kafilah Kota Mataram menyampaikan selama melayani   sudah menganggap sebagai keluarga sendiri. Karena itu,  tidak ada rasa canggung.  “Kafilah Kota Mataram seakan keluarga sendiri. Semua yang dijalani dalam waktu sepekan sangat memberi manfaat bagi kami,” ucap Hj Suryati.

Dia berharap pertemuan yang dibingkai dalam silaturahim ini semoga bukan yang terakhir. (BK36)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.-   Sebanyak 88 anggota kafilah Kota Mataram sudah tiba di Desa Rasabou Kecamatan Bolo, Rabu (25/10/2017) sekitar pukul 08.30 WITA. Rinciannya  56 peserta...