Bima, Bimakini.- Warga Desa Baralau, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, menutup jalan lintas Tente-Parado Selasa (19/12) siang. Mereka kuatir batu digunung menggelinding dan makan korban jiwa. Terutama warga yang melintasi jalur tersebut.
Mereka meminta agar pemerintah daerah (Pemda) mengantisipasi hal tersebut. Jangan sampai batu di gunung jatuh menimpa rumah warga, seperti kasus sebelumnya.
Kapolsek Monta, IPTU Edy Prayitno, membenarkan adanya penutupan jalan oleh beberapa warga di Desa Baralau. Aksi tersebut sebagai respon jatuhnya korban jiwa pada bencana longsor batu akhir November lalu.
“Warga kuatir bencana longsor batu akan kembali menimpa warga lain, makanya mereka minta respon pemerintah dengan adanya aksi itu,” ujarnya bia hanphone, Selasa.
Kata Edy, warga Desa Baralau sempat membakar ban di jalan. Tidak hanya itu, juga memasukan batu dan kayu dalam badan jalan. Mereka meminta Pemerintah Kabupaten Bima, memerhatikan keselamatan warga setempat.
“Pemda diharapkan melakukan upaya untuk memindahkan batu yang masih rawan longsor, sebab batu besar itu menurut warga dipatikan akan terjatuh bila terus diguyur hujan,” ungkapnya.
Meski lalulintas sempat terhambat, Kapolsek Monta bersama anggotanya yang tiba di lokasi bernegosiasi. Mengimbau agar menghentikan aksi penutupan jalan.
“Bersama unsur Muspika, kami dengan perwakilan warga mendatangi Pemda Bima, Alhamdulillan jalan dibuka secara sukarela oleh warga,” jelasnya.
Dikatakannya, penutupan jalan bukan solusi untuk menyelesaikan masalah. Jika ada aspirasi, langsung mendatangi pengambil kebijakan.
“Tutup jalan bukan menyelesaikan masalah, justru ini bertentangan dengan hukum dan menimbulkan kebencian pengguna jalan lain,” jelasnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.