Kota Bima, Bimakini.- Realisasi anggaran rehab rekon dari pemerintah pusat untuk pembangunan Dam di Kelurahan Lampe dan Kodo tahun 2016 dinilai amburadul dan sia-sia. Pasalnya, keberadaan Dam itu justru merusak lahan pertanian warga.
Hal itu diungkap anggota DPRD Kota Bima, Nazamuddin, Kamis (21/12).
Bahkan Dam yang menghabiskan anggaran Rp 12 miliar sudah rusak. Terutama di Dam Kapa’o Lampe dan Dadi Mboda di Kelurahan Kodo.
“Dam di Kodo bukan menampung air untuk pertanian malah aliran sungai tidak melewai Dam, tapi keluar membuat sungai baru, hingga merusak lahan pertanian warga sekitarnya,” ungkapnya.
Begitupun Dam Kapa’o di Kelurahan Lampe, belum apa-apa malah sudah jebol. “Dimana asas manfaatnya kalau seperti ini,” ujarnya.
Padahal, kata dia, tujuan Dam tersebut untuk mengurangi laju air dan kebutuhan irigasi. Untuk itu dipertanyakannya perencanaan dan realisasi pembangunan.
Dam, kata dia, bukannya memberikan solusi, justru akibat kesalahan konstruksi membuat lahan pertanian sekitarnya hancur. Hal itu sudah disampaikannya kepada Pemkot Bima melalui
BPBD dan berjanji mengevaluasinya. “Kenyataannya sampai saat ini tidak ada penanganan,” sesalnya. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.