Bima, Bimakini.- Bencana banjir melanda Desa Woro Kecamatan Madapangga, Ahad (31/12). Ratusan rumah di tiga Rukun Tetangga (RT) terendam banjir setinggi dada orang dewasa. Banjir dipicu jebolnya tanggul penahan air.
Tanggul yang dibangun tahun 2004 dan direnovasi tahun 2016 itu jebol sepanjang 34 meter. Kejadian itu tidak diperkirakan oleh warga setempat.
“Banjir setinggi paha dan dada orang dewasa rendam ratusan rumah warga di RT 11, RT 12, dan RT 16 akibat tanggul bagian Timur desa jebol,” tutur anggota BPD Woro, Muhtar, Senin (01/1).
Menurut Muhtar, banjir tersebut kiriman dari pegunungan dan areal persawahan pada bagian Selatan desa setempat.
Tidak ada kerugian materil berlebihan dari bencana tersebut, meski perabotan rumah tangga basah kuyup tergenang banjir.
Selain itu, sambung Muhtar, ternak milik warga seperti unggas banyak terseret arus banjir. “Kerugian masih didata oleh Pemerintah Desa,” terangnya.
Muhtar mengatakan, banjir tersebut merupakan sejarah baru. Semula, kata dia, tidak pernah terjadi banjir seperti sekarang.
Dia menduga, banjir tersebut disebabkan hutan yang sudah gundul akibat aktivitas pembabatan hutan oleh masyarakat. “Sebelum hutan dibabat, tidak pernah terjadi banjir seperti ini,” imbuhnya.
Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Bima melihat langsung kondisi desa setelah dilanda banjir. Kejadian tersebut adalah musibah yang perlu ada perhatian pemerintah. “Kita harap pemerintah peduli,” harapnya.
Kepala Desa (Kades) Woro, Asikin H A Karim, mengakui banjir tersebut adalah terbesar sepanjang sejarah di desa setempat.
Sekitar ratusan rumah warga digenangi air setinggi 1 meter lebih. Akan tetapi, sambungnya, banjir cepat surut ke dataran yang lebih rendah. “Permukiman warga berada pada dataran tinggi,” terangnya.
Dia belum bisa memastikan kerugian warga. Aparatur Pemerintah Desa (Pemdes) telah diinstruksikan agar mendata jumlah kerugian.
Dia mengatakan, tanggul penahan banjir yang jebol sepanjang 34 meter. Tanggul tersebut, dibuat tahun 2004 bersumber dari dana bencana alam dan ditambah ketinggian tahun 2016 melalui Dana Desa sebesar Rp20 juta.
Babinsa Desa Woro, Koptu Heriyanto, berharap tanggul yang jebol perbaikan kembali oleh Pemerintah Desa setempat. “Mengingat intensitas hujan diperkirakan masih terjadi, sebaiknya tanggul cepat diperbaiki,” harapnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.