
Kursi yang dibanting Mubin.
Bima, Bimakini.- Acara penyambutan Muhamad Nur, SPd, sebagai Kepala SMAN I Monta yang baru berujung kisruh. Mantan Kepala Sekolah setempat, Nurul Mubin, mengamuk menolak Surat Keputusan (SK) Gubernur NTB itu.
Dia membanting kursi dan meja dihadapan undangan antara lain dihadiri Kapolsek, Danramil, Kepala UPT Dinas Dikbudpora setempat.
Pantauan wartawan, Nurul Mubin sebelumnya menjabat Kepala SMAN 1 Monta, kini diberi tugas baru mengajar di SMAN 2 Woha.
Namun, Nurul Mubin, enggan beranjak dari sekolah setempat sejak SK tertanggal 10 Januari 2018 diterbitkan dan tetap merasa sebagai Kepala Sekolah setempat.
Saat Muhamad Nur, masuk di hari pertama, Senin (15/1), reaksi Nurul Mubin sudah ditampakkan. Saat itu dia ngotot keluar dari ruangan Kepala Sekolah karena menggap mutasi tidak berdasar aturan jelas.
Meski telah dijelaskan detail oleh Muhamad Nur, namun Nurul Mubin tetap tidak mau keluar dari ruangan Kepala Sekolah.
Kepada wartawan, Muhamad Nur, SPd, mengatakan penolakan tersebut hal yang wajar. Namun, dia hadir berdasar SK Gubernur NTB.
“Saya sebagai PNS tetap melaksanakan tugas dan fungsi di SMAN 1 Monta berdasar SK. Jika ada penolakan, itu hak kepala sekolah yang lama,” timpalnya.
Adanya insiden dimaksud, dia berharap pada dewan guru tidak berpengaruh terhadap proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
“Ada pemerintah yang menyelesaikan. Terhadap penyambutan guru ini saja sudah cukup dan saya tetap masuk dan ruangan guru sebagai ruang sementara Kepala Sekolah,” tegasnya.
Nurul Mubin mengatakan, ada kejanggalan terhadap SK tersebut. kata dia, berdasar Peraturan Menteri, jabatan Kepala Sekolah harus empat tahun an Gubernur memberi tugas baru sebagai guru di sekolah lain.
“Sejauh ini saya belum terima teguran atau pembinaan karena melanggar. Demosi (hukuman) ini dasar aturan yang mana dan belum saatnya periodesasi, karena saya baru menjabat dua tahun,” tanyanya.
Dia mengaku, telah melaksanakan tugas sesuai amanat Gubernur NTB menjadikan menjadikan sekolah yang aman, nyaman dan kondusif, dan masyarakat memertanyakan rotasi itu. “Jangan sampai ada intervensi politik,” tuturnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
