Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Proyek Lab Mangkrak, BLUD Gagal Beli CT-Scan

Direktur BLUD Bima, drg H Ikhsan, MPh

Bima, Bimakini.- Pekerjaan proyek bangunan ruangan laboratorium di BLUD Bima tahun anggaran 2017 lalu mangkrak. Hal itu berimbas gagalnya pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Computed Temography (CT) Scan.

Informasi yang dihimpun dari orang dalam, pada Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) BLUD Bima tahun 2017 tertuang item anggaran untuk pengadaan Alkes senilai Rp6,3 miliar.

Dalam DPA dimaksud, tidak dirincikan pengadaan Alkes dimaksud, namun salah satunya disebut untuk pengadaan CT-Scan.

Sumber menyebutkan, perusahaan pengadaan CT-Scan telah ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan CT-Scan, yakni perusahaan bonafit asal Mataram,        meski tidak melalui proses tender terbuka.

Sebenarnya, kata sumber tadi, perusahaan telah siap mengadakan CT-Scan, hanya saja ruangan, tempat, menyimpan Alkes dimaksud belum siap dimanfaatkan berhubung pembangunan berlanjut pada tahun anggaran 2018 ini.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pengadaan Alkes yang bersumber dari anggaran bagi hasil cukai tembakau itu dibatalkan, sedang anggaran yang telanjur dialokasikan dialihkan untuk pengadaan Alkes, yang sekarang dipersoalkan.

Direktur BLUD Bima, drg H Ihsan, MPH, mengaku anggaran sebesar Rp6,3 miliar telah digunakan untuk membeli sejumlah Alkes.

Dia menjelaskan, anggaran Rp6,3 miliar itu tidak jadi untuk pengadaan CT-Scan, karena nomenklatur disebut untuk pengadaan Alkes.

“Karena pagunya untuk Alkes, maka kita pergunakan untuk membeli Alkes, dan tidak jadi beli CT-Scan,” katanya ditemui di ruang kerjanya, Rabu.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mengatakan, pengadaan sejumlah Alkes itu melalui e-katalog dengan sistem tender langsung di pusat melalui LPSE. “Salahsatu Alkes yang dibeli, berupa foto rontgen panoramik,” sebutnya.

Sebelum pengadaan, pihaknya telah mendata  peralatan apa saja yang dibutuhkan. “Setelah disetujui kepala ruangan, kita lihat di e-katalog,” ucapnya.

Dia mengaku, pengadaan Alkes itu oleh pihak ketiga pemenang tender dalam e-katalog. “Bukan kita yang mengadakan,” katanya.

Masalah aset di BLUD Bima, tambahnya, pada tahun 2016 senilai Rp39,5 miliar, tahun 2017 senilai Rp 49,08 miliar. (PUL)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemilu Serentak 2024

Bima, Bimakini.- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima dan RSUD Sondosia siap untuk membentu menanganani jika ada peyelenggara Pemulu 2024 yang membutuhkan penanganan medis....

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Bupati Bima dan  tenaga medis diharapkan memberikan pelayanan paripurna kepada masyarakat. Harapan itu disampaikan Ketua Tim Survei Akreditasi Lembaga Akreditasi Rumah Sakit...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima, terpaksa menghentikan sementara menerima pasien baru untuk sejumlah ruangan, lantaran kian meningkatnya jumlah para tenaga kesehatan...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Kasus pengancaman  tejadi di ruang IGD  RSUD Bima, Ahad (15/8/2021).  Tiga terduga pelaku diamankan polisi setelah mengancam tenaga kesehatan (Nakes) dengan...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-Kini Kabupaten Bima  sudah memiliki alat PCR untuk melayani pemeriksaan dan pengerjaan RT- PCT SARS –CoV-2  pada Laboratorium Biomolekular RSUD Bima. Ini setelah...