
Korban yang mengalami luka disekujur tibuhnya.
Bima, Bimakini.- Apes dialami Idham asal RT 12 Dusun 04 Desa Rasabou Kecamatan Bolo. Dia terluka di beberapa bagian tubuh setelah terlibat duel dengan Sahrul, yang juga kakaknya berpringai seperti wanita, Ahad (29/4).
Kejadian itu dipicu lantaran Sahrul, tidak menerima dituduh istri Idham merusak blender milik orangtuanya. Sahrul naik pitam melampiaskan amarahnya pada korban, setelah sempat menjambak rambut adik iparnya, Atikah.
“Saya digigit dan dicakar Sahrul pada bagian dada, muka, paha, dan kaki juga mengalami luka lecet,” aku Idham ditemui di Puskesmas Bolo, Ahad (29/4), saat melakukan visum.
Idham menceritakan, awalnya Sahrul dituduh oleh Atikah merusak blender. Tidak terima dituduh, Sahrul naik pitam dan menarik rambut iparnya itu.
Melihat kejadian itu, sambungnya, hendak melerai, namun Sahrul tidak mampu mengendalikan emosi, sehingga dirinyan menjadi sasaran luapan amarah hingga duel keduanya tidak terlakkan.
“Saya hendak melerai, tetapi Sahrul telanjur bringas hingga melampiaskan amarahnya,” kisahnya.
Antara Idham dengan Sahrul, sempat terlibat adu pukul. Namun, gaya berkelahi Sahrul menyerupai lazimnya perempuan, menarik baju hingga terjatuh.
“Sahrul ada di atas saya dengan leluasa menggigit dan mencakar. Saya mengalami luka bagian dada, muka, paha, dan kaki,” ungkapnya.
Dia tidak menyangka akan terjadi perkelahian seperti itu, karena awalnya hendak melerai saja. “Untung saja ada warga sekitar yang datang, sehingga perkelahian saat itu dilerai,” ucapnya.
Terkait kejadian itu, dia telah mengadu pada pihak Polsek Bolo agar diproses lebih lanjut agar ada efek jera bagi Sahrul hingga tidak mengulangi lagi, baik pada keluarga maupun orang lain.
Nur Atikah, membenarkan kejadian itu. Sebelumnya Sahrul sempat menjambak rambutnya karena dituduh merusak blender.
“Saya melihat Sahrul menggunakan blender dan kasi tau agar tidak banyak memasukan es batu kuatir blender rusak,” ucapnya di Puskesmas Bolo.
Anggota piket Polsek Bolo, Bripka Erwin, membenarkan Idham datang ke Polsek untuk mengadu, dan disarankan melakukan visum.
Dia mengatakan, kasus itu baru tahapan pengaduan saja, belum ada laporan resmi dari korban. “Kita sudah antar di Puskesmas untuk visum,” ucapnya.
Sahrul yang hendak dikonfirmasi terhadap dugaan penganiayaan korban Idham, belum berhasil ditemui karena yang bersangkutan tidak berada di tempat. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
