Kota Bima, Bimakini.- Video Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bima, Ruslan SSos yang terkesan arogan terhadap Kasat Lantas Polres Bima Kota, AKP Ryan Faisal, SIK beredar luas. Beragam reaksi muncul atas sikap Ruslan.
Apalagi, muncul sikap DPP PDIP yang membebastugaskan Parlan, sapaan akrabnya dari posisi Ketua DPC PDIP. Dia tidak menerima ketika STKN mobilnya diamankan, karena memasang Nomor Polisi “MAN 1”.
Atas beredarnya video tersebut, Ruslan menggelar konfrensi pers dan menyampaikan permohonan maaf kepada institusi kepolisian, Senin (23/4). Khususnya Sat Lantas Polres Bima Kota. Namun, rupanya DPP PDIP yang mengetahui video itu beredar langsung bersikap dan membebastugaskannya dari posisi Ketua DPC. Pernyataan DPP pun beredar luas di group WhatsApp dan menjadi pemberitaan media nasional, regional dan lokal.
“Secara pribadi saya mohon maaf pada seluruh jajaran Polri terutama teman-teman Sat Lantas, Kasat Lantas, Kapolres Bima Kota dan seluruh jajarannya atas insiden tersebu,” ungkap Ruslan.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas sikap arogannya, sehingga memancing kegaduhan. Selain itu, menyampaikan permohonan maaf kepada PDI Perjuangan.
Dia mengaku saat itu khilaf, apalagi Sat Lantas Polres Bima Kota sedang menjalankan tugas. Insiden ini menjadi momentum baginya mengoreksi diri.
Diceritakannya, kronologis kejadian, saat berkendara di sekitar Terminal Dara. Kasat Lantas yang melihat kendaraannnya menggunakan Nomor Polisi “MAN 1” meminta berhenti dan memeriksa surat-surat kendaraannya.
Bahkan, kata dia, saat itu menyerahkan STNK dan memintanya mengganti dengan Nomor Polisi yang asli. Namun, tidak merinci bagaimana peristiwa itu terjadi.
Sementara itu, berbagai media Nasional memberitakan tentang pembebasan tugas Ruslan oleh DPP PDIP, karena menilai sikap arogansi tidak pantas diperlihatkan kader partai. Pernyataan itu disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.