Bima, Bimakini.- Ada saja peluang mendatangkan uang bagi sebagian warga di tengah musim kemarau kali ini. Seperti dialami dua warga di Kecamatan Bolo yang menggeluti bisnis jual air bersih.
Setiap hari, dagangan air bersih mereka menjajak menggunakan pick up dan sepeda motor. Usaha mereka tergolong laris, per hari bisa laku mencapai puluhan jerigen.
Misalnya dialami, Adam Fardian. Belakangan ini, dia selalu menjajal dagangan air bersih ke rumah-rumah warga di Desa Sanolo.
Per jerigen, ukuran 20 liter, Adam menjual seharga Rp3.000 per jerigen. Beda lagi dengan harga yang ditawar oleh penjual yang menggunakan mobil pick up, per jerigen seharga Rp2.500 ribu.
“Kalau enam kali jalan, berarti 48 jerigen. Bahkan, sering dengan jumlah lebih banyak lagi, mencapai 80 jerigen,” tutur Adam di Desa Sanolo, Ahad (20/5).
Bisnis jual air bersih itu, kata Adam, pertama kali digelutinya iseng saja, melihat kondisi warga sekitar kesulitan peroleh air bersih.
Lama kelamaan, usaha itu ditekuninya, sebagai sampingan memenuhi kebutuhan keluarga. “Saya ambil air melalui mesin pompa milik warga Darusalam. Ada beban listrik yang harus dibayar setiap bulan,” terangnya.
Dia menjual air untuk kebutuhan dapur, karena di Desa Sanolo sekarang ini, sumber air bersih sudah tidak ada lagi setelah berubah rasa menjadi asin.
Pada tempat yang sama, Rian, mengaku setiap hari mengambil air di tambak warga Desa Darusalam. Air itu kemudian dipasarkan ke rumah warga.
“Walau satu kali jalan, jumlah yang dimuat ada 40 jerigen. Harga per jerigen 2.500 rupiah. Walau tidak ada langganan, tetapi laris juga,” imbuhnya.
Setiap hari, pernghasilan yang diperoleh cukup lumayan, bisa mencapai Rp100 ribu lebih. “Sebenarnya lebih banyak omzet mereka yang menjual dengan sepeda motor,” tukasnya.
Warga Desa Sanolo, Armin, mengaku setiap hari membeli air bersih. “Kita konsumsi air yang dijual warga untuk kebutuhan dapur. Untuk mandi tetap gunakan air bor sendiri,” ucapnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.