Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Mahasiswa Harus Dorong Peningkatan Kualitas Demokrasi

Kegiatan sosialisasi Panwaslu Kota Bima dengan melibatkan BEM se Kota Bima, Selasa (1/5).

Kota Bima, Bimakini.- Mahasiswa menjadi salah satu element penting dalam mendorong peningkatan kualitas demokrasi. Banyak ruang yang bisa dimanfaatkan mahasiswa dalam ikut berpartisipasi. Termasuk dengan memanfaatkan  perkembangan teknologi informasi.

Hal itu disampaikan akademisi STISIP Mbojo Bima,  Dr Syarif Ahmad, MSi saat Sosialisai Pengawasan Partisipatif Bersama BEM se – Kota Bima, pada Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota serta Pemilihan Presiden 2019, di aula Hotel Camelia, Selasa (1/5).

Dikatakannya, pengawasan partisipatif harus dua arah. Tidak hanya dilakukan oleh penyelenggara Pemilu, namun juga muncul inisiatif dari mahasiswa. “Atau bagaimana elemen mahasiswa bisa bersinergi dengan penyelenggara Pemilu dalam melakukan pengawasan bersama,”  sarannya.

Disejumlah kampus di daerah lain, kata dia, pro aktif terlibat dalam peningkatan kualitas  demokrasi. Hal itu bisa juga dilakukan di Bima, meskipun ada juga mahasiswa menjadi tim sukses.

“Tidak bisa disalahkan, ketika mahasiswa menjadi tim sukses. Namun,  harus ada yang menjadi berperan dalam peningkatan kualitas demokrasi. Seperti BEM secara kelembagaan tidak boleh terlibat dalam dukungan,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, mahasiswa juga bisa ikut menyosialisasikan aturan Pemilihan  Kepala Daerah (Pilkada). Bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam mengedukasi masyarakat. “Posisi mahasiswa dan kampus sangat urgen dalam mendorong kualitas  demokrasi,” ujarnya.

Lanjutnya, variabel inti dalam rekrutmen kepemimpinan publik yaitu,  penyelenggara, peserta kompetisi; pemilih, dan Pers. Penyelenggara menjadi variabel terpenting dan utama yang dapat mewujudkan adab politik, tidak sebatas klaim independen-integritas semata. Tetapi memiliki kapasitas dan kemampuan yang mumpuni dalam menyelenggarakan sebuah kontestasi politik demokratis.

Sementara itu, Komsioner Panwaslu Kota Bima, Muhaemin, SPdI mengajak, semua elemen ikut terlibat dalam pengawasan. Apalagi jumlah komisoner sangat terbatas, sehingga butuh adanya keikutsertaan semua elemen untuk menjaga kualitas demokrasi.

Mahasiswa bisa ikut melaporkan tentang adanya dugaan pelanggaran. Juga bisa menginisiasi kegiatan debat di kampus. “Mengundang semua pasangan calon untuk menyampaikan visi, misi dan programnya,” ujarnya.

Ketua Panwaslu Kota Bima, Sukarman, SH mengatakan, penanganan pelanggaran itu ada dua, penindakan dan pencegahan. Penanganan kasus pidana, pembahasannya melalui Sentra Gakumdu, untuk menyiasati terbatasnya waktu penanganan. (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Ketua KPU Kota Bima,  Bukhari, SSos meminta jangan ada pembunuhan karakter terhadap dirinya.  Tudingan  bawah dirinya menerima suap dari salah satu...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Massa dari Gerakan Masyarakat Pilkada Jujur dan Adil Kota Bima, menyorot adanya dugaan tidak independennya lembaga penyelenggara, yakni KPU dan Panwaslu....

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Bima, menerima laporan dugaan tindak pidana pemilihan (Tipilih). Laporan itu disampaikan Al Imran, selaku kuasa...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Data C1 dari 249 TPS sudah masuk ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima. Data C1 itu langsung dimasukkan dalam webside...

Politik

Kota Bima, Bimakini.- Hasil rekepitulasi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mpunda,  Pasangan Calon (Paslon) Lutfi-Feri unggul dibandingkan paslon lainnya. PPK  Mpunda termasuk cepat melakukan rekepitulasi...