Kota Bima, Bimakini.- Ketua KPU Kota Bima, Bukhari, SSos meminta jangan ada pembunuhan karakter terhadap dirinya. Tudingan bawah dirinya menerima suap dari salah satu Paslon dianggapnya tidak memiliki bukti.
Ditegaskannya, sebagai penyelenggara Pilkada, sangat menjaga integritas. Apalagi, komisoner sudah diiuji integritasnya dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
“Ada upaya pembunuhan karakter. Silahkan jika memiliki bukti. Saya tidak lakukan itu,” tegasnya di KPU Kota Bima, Senin (2/7).
Lanjutnya, pihaknya tidak akan menggadaikan integritas. Apa yang dilakukan KPU sudah sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan Pilkada. “Termasuk apa yang dilakukan oleh KPPS dan PPS,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, KPU tidak mengintervensi terhadap kewenangan yang sudah didelegasikan kepada PPK, PPS dan KPPS. Namun, jika mereka melakukan sesuatu di luar ketentuan, maka KPU akan meluruskan.
Tindakan KPPS tidak memberikan C6 kepada bukan pemiliknya dianggap sesuai. “C6 hanya diberikan kepada pemiliknya sesuai identitas di DPT,” ungkapnya.
Bahkan, kata dia, pemilih yang tidak mendapatkan C6, namun namanya dalam DPT, tinggal memperlihatkan KTP dan menyebutkan nomor urut di DPT. Termasuk yang tidak ada namanya dalam DPT, namun memiliki KTP, menjadi pemilih tambahan.
Dalam aksi yang dilakukan Masyarakat Pemerhati Pemilu Jurdil, menuding Ketua KPU menerima suap dari salah satu Paslon. Juga KPU dianggap membiarkan terjadinya banyak pelanggaran dalam pemungutan suara. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.