Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri
Bima, Bimakini.- Pada momentum Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Bima tahun 2018, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri meminta kepada semua pihak agar merealisasikan serta mengimplementasikan semua hak anak. Pemenuhan hak itu dapat melalui kebijakan program dan kegiatan secara langsung yang menyentuh serta melibatkan anak.
Selain itu, kata dia, tidak kalah pentingnya adalah ciptakanlah suasana yang aman, nyaman bagi anak di lingkungan. Sehingga setiap anak dapat merasakan sekaligus merasa gembira. “Saya anak Indonesia dan Saya gembira,” ujarnya disela sela acara peringatan dan launching Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Bima di Paruga Na’e Bolo, Senin (23/7).
Kata bupati, sebagai orang tua, harus memikul beban dan tanggung jawab untuk mengantar anak, sehingga mampu membangun kehidupan dimasa akan datang. Untuk itu, harus membekali mereka dengan kecerdasan, ketrampilan, semangat cinta tanah air serta iman dan taqwa.
Hal itu, kata dia, perlu dilakukan agar kelak mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia Indonesia yang utuh di tengah kehidupan yang penuh tantangan. Mereka bissa memasuki dunia masa akan datang dengan jiwa yang besar serta kepercayaan diri yang tinggi.
“Anak harus dibekali dengan ilmu, ketrampilan, semangat cinta tanah air serta iman dan taqwa,” tutur bupati.
Bupati juga berharap agar menjauhkan anak dari kekerasan. Hal itu akan menekan jiwa dan kepercayaan diri seorang anak. “Kekerasan terhadap anak tidak boleh terjadi. Karena akan mempengaruhi spikologi anak,” harapnya.
Di tempat yang sama, Kabid Perlindungan Anak dan Perempuan Dinas P3AP2KP Kabupaten Bima, Hj. Siti Romlah menyampaikan, mendidik anak tidak harus dengan kekerasan. Akan tetapi bisa dilakukan dengan ramah.
“Kita wajib memenuhi kebutuhan dasar bagi anak. Yakni sejak dini hingga lima kehidupannya. Sehingga memberi ruang kelangsungan hidup anak sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak sekaligus bisa tumbuh kembang secara optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki integensiasi majemuk sesuai dengan potensi genetik,” ujarnya.
Dimbaunya, jika melihat seorang anak diperlakukan kasar, tidak boleh tinggal diam. Namun, harus ditindaklanjuti dengan melaporkannya ke penegak hukum.
“Jangan tinggal diam. Jika melihat anak diperlakukan kasar, laporkan ke penegak hukum,” pungkasnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
