Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Harga Bawang Merah Merangkak Naik

Bima, Bimakini.- Harga produksi bawang merah saat ini mulai naik mencapai Rp1,1 juta per kuintal. Hal ini menggembirakan petani yang sebelumnya pasrah, karena harga merosot.

Petani bawang merah asal Desa Risa, Muhammad mengatakan, harga bawang super  yang baru dipanen sebelumnya Rp 800 ribu perkuintal, sekarang sudah naik Rp1,1 juta.

Dia mengaku, sebelumnya meradang karena harga bawang tidak pernah menguntungkan. Sebab sejak pertengahan tahun lalu sampai saat ini, harga belum memuaskan petani.

“Meski harga sudah ada peningkatan, tapi belum bisa kami bilang ada untung, sebab harga ini hanya mampu menutupi biaya dari awal sampai produksi, tapi tetap kami terbantu meskipun tidak banyak,” jelasnya pada BimaEkspres, Senin.

Muhammad mengatakan kenaikan harga bawang merah sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Dari harga Rp800 ke Rp1 juta.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Pedagang sudah banyak yang membeli bawang. Mereka saling menawar harga, bahkan memberikan uang sebagai jaminan tanda jadi,” kata dia.

M. Tayeb warga Desa Keli, mengatakan kenaikan harga bawang dipicu distributor yang datang dari luar daerah, seperti Jawa yang membeli bawang langsung ke petani.

“Kalau harga naik seperti ini, artinya ketersediaan bawang di dalam daerah tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Makanya orang Jawa datang membeli langsung, meskipun harga belum seberapa,” ungkapnya.

Ridwan, petani asal Deaa Kalampa, juga membenarkan harga bawang merah mulai mengalami kenaikan. Bawang baru dipanen oleh petani bervariasi, ada yang ukuran biasa dan super banja.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Yang biasa dari harga 700 ribu naik sampai 850 ribu perkuintal,  sementara jenis super banja berkisar sampai 1,2 juta,” katanya.

Ridwan berharap harga bawang merah terus mengalami kenaikan, hingga harga maksimal Rp1,5 juta. Sebab biaya yang dikeluarkan sangat banyak.

“Kami berharap pemerintah dapat menenutukan harga kebutuhan pokok seperti bawang merah, soaknya kami sudah lama sekali merugi karena bertani bawang merah, sebab harga tidak pernah naik,” ujarnya. (MAN)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Harga bawang merah yang sebelumnya sempat anjlok hingga para petani bawang melakukan aksi protes dengan menggelar unjuk rasa besar-besaran, nampaknya perlahan mulai...

Berita

Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten Bima akan membeli bawang petani sebanyak 50 ton. Pembelian dengan skema pelibatan ASN se Kabupaten Bima. Hal itu dibeberkan Bupati...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Petani bawang merah di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, semua alami kerugian pada musim panen saat ini. Pasalnya, hasil panen dipasarkan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Naik turunnya harga bawang membuat pusing petani dan pedagang di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Harga saat ini ditentukan besar kecilnya bawang dan...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Harga bawang merah di Kabupaten Bima beberapa hari terakhir ajlok. Padahal, sebelumnya, harga komoditi andalan masyarakat Kabupaten Bima itu sempat tembus Rp...