Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Kejar Efektivitas, Program INOVASI akan Berbasis Gugus

Kegiatan Short Course Literasi Fasda Program Rintisan Gembira di aula Rumah INOVASI, Jumat (20/7).

Bima, Bimakini.- Jika sebelumnya guru-guru yang tergabung dalam Fasilitator Daerah (FASDA) Rintisan Gerakan Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar (GEMBIRA) mengikuti pelatihan tingkat Kabupaten Bima, maka kini akan difokuskan ke gugus. Sistem gugus ini akan memudahkan guru mengikuti pelatihan, tanpa harus meninggalkan kelas.

Provinsi Education Coordinator INOVASI, Moh.  Aminullah mengatakan, ada beberapa keuntungan dengan pelatihan sisitem gugus, selain tidak meninggalkan kelas, juga lebih fokus. Siswa juga tidak dirugikan karena guru mengikuti pelatihan.

Selain itu, kata dia, dengan sistem gugus, kelompok peserta lebih kecil, sehingga akan efektif. Sesinya juga pendek,sekitar tiga  jam, sehingga dapat diterima dengan mudah.

“Karena belajar dilingkungan kerja, contoh bisa diambil dari lingkungan pelatihan. Juga dapat membangun komunitas belajar di lingkungannya,” ujarnya saat kegiatan Short Course Literasi Fasda Program Rintisan Gembira di aula Rumah INOVASI, Jumat (20/7).

Diharapkan dengan kegiatan ini, akan  meningkatkan kemampuan guru dan kemampuan untuk meretas setiap masalah di lingkungan sekolahnya.

Dalam pelatihan gugus, kata Dae One sapaan akrabnya, guru dapat melakukan fefleksi dan berbagi tentang implementasi selama ini. Juga melakukan evaluasi pelatihan bersama INOVASI, Kepala Sekolah dan Pengawas, serta menyusun laporan.

Distrik Fasilitator INOVASI Kabupaten Bima, Sahdaeni menjelaskan, ada lima gugus yang dibentuk. Meliputi, Woha, Bolo, Langgudu, Belo, dan Wawo.

Dijelaskannya, pelatihan Short Course Literasi yang berlangsung empat hari mulai 17-20 Juli ini, untuk meningkatkan kemampuan literasi sesame guru, sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan. Guru diharapkan dapat menyelenggarakan pendidikan yang dapat membantu mengembangan kemampuan literasi siswa.

Disamping itu, dengan pelatihan yang diberikan kepada guru akan memberikan variasi pengajaran. Murid juga bisa mendapatkan sesuatu yang baru, mulai dari perubahan sikap guru, hingga suasana belajar menyenangkan.

Pada kegiatan itu juga, peserta diajak untuk nonton bareng film yang berkisah tentang perjuangan guru. Film pendek itu mempu menggugah peserta tentang bagaimana pentingnya peran guru.

Seorang guru harus mengajar dengan hati dan ikhlas. Guru juga harus mampu memahami muridnya dan tidak cepat memvonis atas ketidakmampuan yang dimiliki.  Jasa guru tidak akan sanggup dibayar dan dinilai dengan apapun.

Program INOVASI sendiri kerjasama Pemerintah Australia dengan Indonesia dalam peningkatan kemampuan literasi dan numerasi. (IAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Program INOVASI Fase II, memfasilitasi kegiatan refleksi hasil ujicoba instrumen supervisi pembelajaran yang berfokus pada siswa. Kegiatan refleksi ini diikuti oleh Pengawas...

NTB

Dompu, Bimakini.- Wakil Gubernur NTB, Dr HJ Siti Rohmi Djalillah mengapresiasi peran Relawan Literasi di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Bima dan Dompu.  Hal...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Rupanya, implementasi  Teaching at the Right Level (TaRL)  dan ujicoba Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kabupaten Bima menjadi sorotan Nasional. Pasalnya, Kabupaten...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Tim Monev Program INOVASI berkunjung SDN 01 Sari Desa Sari, Kecamatan Sape dan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sari, Rabu 2 November 2022....

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Program INOVASI yang merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia dibidang pendidikan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi secara inklusif.Tim INOVASI...