Connect with us

Ketik yang Anda cari

NTB

Kenaikan Harga Kebutuhan Pascagempa di Mataram Dipantau

Mataram, Bimakini.- Sejumlah bahan kebutuhan bagi pengungsi korban gempa, tidak hanya sulit didapatkan, namun juga harganya naik. Hal itu dikeluhkan, karena dianggap tidak menunjukkan empati bagi korban gempa, namun pedagang menaikkan harga.

Merespon keluhan tesebut, Plt. Kabid Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Lalu Suparno, SSos, MH, beserta staf, Satgas Pangan Polda NTB dan Kasi Pengawasan Bapokting Dinas Perdagangan Kota Mataram Sdr. Anugerahdi Kuswara, SE, memantau sejumlah penjual, Kamis (16/8).

Lokasi pertama yang dipantai adalah distributor UD Sukses Karya Mandiri (SKM), Jl Gora No. 26 Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pemilik UD, Ir Antono menyampaikan, pascagempa stok komoditas minyak goreng, tepung terigu dan gula pasir dalam posisi aman dan harga stabil. Sedangkan untuk air minum kemasan, mie instan dan terpal langka dipasaran.

Bahkan, kata dia, sejak awal sudah menginstruksikan agar pasokan ke pasat tradisional dan ritel modern tidak terputus, namun banyak belum berani buka. Ditambah lagi adanya isu maling/begal membuat para pedagang tidak berani berjualan di pasar tradisional.

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Selanjutnya, Tim memantau di PT Distribusi Air Narmada, Jl. Sandubaya No. 88 Bertais Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, diterima oleh Direktur Dona Butar-Butar. Dijelaskannya, stok air minum Narmada saat ini kosong, baik kemasan gelas, botol maupun gallon. Produksi masih dihentikan karena mata air bawah tanah yang digunakan masih keruh dan karyawan yang sebagian besar berasal dari Desa Selat Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat banyak yang menjadi korban gempa.

Saat ini, second branded Narmada yaitu air minum kemasan Rafa yang biasanya dipasarkan di wilayah Pulau Sumbawa juga dikeluarkan. Khusus untuk keperluan membantu korban gempa.

Belum bisa dipastikannya kapan produksi akan normal kembali, karena sangat tergantung dari perkembangan situasi pascagempa. Untuk harga dari pihak perusahaan tidak kenaikan, masih normal seperti sebelum gempa.

Selanjutnya, pemantauan dilanjutkan di CV Utama Simpang Plastindo, Jl Mandalika Blok AA 17-20 Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, diterima oleh Alung sebagai Admin dan Erlin selaku Supervisor. Mereka menjelaskabm bahwa sejak hari Rabu (8/8) stok terpal telah habis dan sudah dipesan kembali sekitar 100 koli. Namun diperkirakan baru akan datang lagi sekitar 3 atau 4 hari lagi.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Terkait harga, ada kenaikan sekitar Rp. 100,- (seratus rupiah) per meter pascagempa. Besaran harga tergantung kwalitas dan ukuran terpal. Misalnya terpal ukuran 2×3 biasa harga Rp. 22.500,-; ukuran yang sama Jenis A1 Rp. 27.000,-; A3 Rp. 36.000,-; A5 Rp. 45.000,- dan A10 Rp. 64.500,-.

Pemantauan juga dilakukan di Toko Fery, Jl. Mandalika Blok AA 16 Bertais Kec. Sandubaya Kota Mataram. Saat itu diterima pemilik, Frederikus. Dikatakannya, bahwa pasokan mie instan dari distributor UD. Kawi Surya Cemerlang sebanyak 1.000 dus dengan harga jual untuk Mie Sedaap kuwah Rp. 81.000,- per dus dan Mie Sedaap Goreng Rp. 86.000,- per dus. Pascagempa terjadi kenaikan harga mie instan Rp. 1.000,- per dus. Stok saat ini terbatas karena banyaknya permintaan untuk membantu korban gempa.

Pemantauan dilanjutkan di Gudang distributor PT. Indomarco Adi Prima Depo Lombok, Jl. TGH. Lopan Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Tim diterima oleh Direktur, Joni Jo.

Joni menyampaikan bahwa saat ini stok mie instan yang ada sekitar 611 dus dari stok sekitar 3.500 dus. Akan tiba lagi 7.000 dus dengan berbagai merk. Harga tidak mengalami kenaikan, bahkan khusus untuk biscuit yang diperuntukan sebagai bantuan korban gempa akan diberikan discount sebanyak 50 persen dari harga normal, sampai stok barang habis.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Untuk air minum kemasan merk Club cukup banyak stok di Indomarco, dengan harga kemasan gelas Rp. 22.500,- per dus, kemasan botol 600 ml dan botol 1.500 ml harga sama Rp. 34.000,- per dus. Minimnya ketersediaan stok barang di pasaran karena baru sebagian kecil toko yang buka pascagempa, sehingga konsumen hanya menyerbu ke sana saja.

Saat ini untuk membantu korban gempa Indofood telah membuat Posko Siap Saji di dekat Koramil Tanjung dan Kayangan. Disamping mendistribusikan langsung bantuan dari donatur ke masyarakat yang menjadi korban gempa.

Tim juga memantau ke Toko Bangunan Kreasi Warna, Jl. Niaga No. 20 Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, diterima oleh pemilik, Junaedi, yang menerangkan bahwa saat ini stok terpal telah habis dan sampai saat ini belum ada pasokan lagi. Untuk harga jual sebelumnya tidak ada kenaikan, malah untuk membantu korban gempa diberikan potongan harga yaitu ukuran 6×8 Rp. 280.000,- dan ukuran 8×12 seharga Rp. 550.000,-

Hasil pemantaun di pasar tradisional bahwa kebutuhan bahan pokok masyarakat seperti beras, telur, cabai, bawang merah, bawang putih, tomat,  dan lainnya , masih stabil dan stok cukup tersedia. Sedangkan komoditas daging ayam dan daging sapi mengalami sedikit kenaikan karena belum banyak pedagang yang berjualan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Tim menyimpulkan, bahwa harga bahan kebutuhan pokok di tingkat distributor tidak ada kenaikan. Untuk ketersediaan stok cukup tersedia, namun khusus untuk mie instan terjadi kelangkaan. Disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk membantu korban gempa serta terlambatnya pasokan dari luar daerah yang sempat terkendala di jalur penyeberangan akibat gelombang tinggi.

Ketersediaan air minum kemasan juga terbatas, PT. Narmada Awet Muda sampai saat ini belum beroperasi normal karena sumber air tanah yang digunakan masih keruh, sedangkan air minum kemasan merk lain juga terbatas karena meningkatnya permintaan, untuk harga tidak ada kenaikan.

Untuk terpal di tingkat distributor maupun toko bangunan saat ini kosong. Berdasarkan informasi dari para pedagang tidak ada kenaikan harga, namun harga terpal tergantung kwalitas, dimungkinkan masyarakat membeli terpal yang masih tersisa dengan kwalitas lebih baik sehingga harga lebih mahal dan kemudian dikabarkan bahwa harga terpal naik dua kali lipat. (RK)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Bagus S. Wibowo, SH, SIK, menyerahkan santunam kepada lima anggota Polri menjadi korban gempa bumi di pulau Lombok....

NTB

Mataram, Bimakini.- AICE, sebuah produk es krim berbagi kebahagiaan dengan anak-anak korban gempa di Desa Jeruk Manis, Pemenang, Lombok Utara, Kamis (27/6/2019). Sebelumnya, rombongan...

NTB

Mataram, Bimakini.- Proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi Lombok – Sumbawa terus dipercepat. Dana bantuan dari pemerintah pusat untuk membangun kembali rumah masyarakat...

NTB

Mataram, Bimakini.- Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban bencana tanah longsor di air terjun Tiu Kelep Senaru, Lombok Utara, Senin (18/3/2019). Longsor yang...

NTB

Mataram, Bimakini.- Rangkaian kunjungannya di NTB, Senin (18/3/2019), untuk memberikan bantuan bagi korban gempa, Menteri Sosial Republik Indonesia  Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Gubernur NTB,...