Bima, Bimakini.- Kuawatir adan gejolak antara warga Desa Ngali dan Desa Renda Kecamatan Belo, aparat melakukan penjagaan. Bahkan, Kapolsek Belo meminta bantuan personel Polres Bima untuk ikut membantu.
“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, saya telah berkoordinasi dengan Kapolres Bima untuk meminta penambahan personil yang akan ditempatkan di desa Renda dan Ngali dan mereka sudah standby,” kata Kapolsek Belo, IPDA Kadek Sumartha, SH.
Dia juga mengaku berkoordinasi dengan Babinkamtibmas Desa Renda dan Desa Ngali untuk melakukan pendekatan pada keluarga korban. Menghindari hal-hal yang mengarah pada konflik.
“Kami tetap berkoordinasi agar memastikan kondisi masyarakat dapat dikendalikan dan tidak memunculkan konflik antar Desa,” ujarnya.
Sebagai aparat, dirinya kuawatir keluarga korban tidak terima dengan kejadian penganiayaan tersebut.
“Kejadian tindak pidana ini dipicu karena pelaku merasa kesal dan tidak terima kelakuan korban yang mendatangi rumah kakaknya dengan membawa parang,” ujarnya.
Kadek menceritakan kasus penganiayaan ini, berawal dari korban mendatangi rumah Sudirman alian Landa, kakak kandung dari pelaku sekitar pukul 14.00 Wita. Tujuannya meminta uang bawang miliknya.
“Sudirman alias Lanta tidak berani temui korban karena memegang parang,” terangnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
