Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Hari Tani, Massa Tuntut Kenaikan Harga Bawang Merah

Massa saat membakar ban bekas dan menghamburkan bawang merah sebagai peringatan hari tani, Senin (24/9).

Kota Bima, Bimakini.- Ratusan massa baik pemuda dan mahasiswa menggelar aksi memeringati Hari Tani Nasional, Senin (24/9). Momentum tersebut  dimanfaatkan untuk menyuarakan jaritan petani.

Aksi berlangsung di sejumlah tempat, baik di Kota dan Kabupaten Bima. Di Kota Bima, massa berkumpul di perempatan gunung dua. Mereka menggelar orasi dan menyampaikan keprihatinan akan kondisi petani saat ini.

Salah satu yang dihadapi petani bawang merah di  Bima saat ini adalah anjloknya. Akibatnya petani rugi, karena harga di pasaran tidak mampu menutupi biaya obat-obatan, pemeliharaan dan operasional.

Blokade jalan yang sempat dilakukan di Jalan Soekarno hatta itu menyebabkan arus lalu lintas terhambat. Apalagi mereka juga membakar ban bekas di tengah jalan dan aksi teaterikal.

Sejatinya, kata massa harga bawang merah minimal setara dengan biaya produksi. Namun faktanya jauh dari impian petani, bahkan pembeli pun kian langka, sementara harga persatu kuintal setara dengan harga satu botol obat pestisida.

“Bawang merah lah yang mengangkat nama Bima dan dikenal brand-nya dimana-mana. Makanya Bupati Bima juga harus bertanggungjawab dan memecat para pejabat yang tidak mampu serta mengendalikan harga bawang merah saat ini,” teriak pendemo.

Massa juga menggeruduk Kantor Bulog, DPRD Kabupaten Bima dan Dinas Pertanian Kabupaten Bima. Disana mereka menyampaikan tuntutan yang serupa untuk menstabilkan harga bawang merah yang kian merosot belakangan ini.

Aksi ratusan mahasiswa ini sekaligus memeringati Hari Tani Nasional yang jatuh pada Senin 24 September 2018. Mereka juga mendesak pemerintah untuk menstabilkan harga hasil tani lainnya mulai dari beras serta tanaman lainnya mengingat warga Bima didominasi dengan profesi sebagai petani.

Aksi serupa juga dilakukan di depan kantor Bupati Bima, di Woha. Belasan pemuda dan masyarakat Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, menggelar aksi menyorot anjloknya harga bawang.

Korlap aksi, Mansyur Maulana mengatakan, kondisi riil hasil pertanian di Kabupaten Bima, khususnya bawang merah, membuat petani meradang.

“Kami mendesak Pemda agar mengambil tindakan ke Pemerintah Pusat, supaya menaikkan harga jual beli bawang merah hasil produksi petani daerah,” ujarnya.

Kata dia, harga bawang merah dari Rp15 ribu per kg, kini menjadi Rp 3 ribu per kg. Sementara biaya yang dikeluarkan cukup besar, sehingga merugi.

“Kenyataan ini berdampak pada kerugian petani bawang merah,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, harga obat-obatan pestisida sangat mahal berkisar di Rp150 ribu per botol. Belum lagi biaya perawatan dan lain.

Kata dia, masyarakat meminta langkah taktis Bupati Bima, mengantisipasi anjloknya harga bawang merah. “Kami harap Pemerintah Kabupaten Bima agar merespon masalah petani, bila tidak akan menimbulkan mosi tidak percaya terhadap Pemda,” ujarnya. (MAN/IQO/HAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd menemui massa yang melakukan aksi Hari Tani di depan Kantor Pemkab Bima,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Momentum Hari Tani Nasional (HTN) tidak disia-siakan oleh Aliansi Pemuda (ALPA) Bima. Saat perayaan  Rabu (27/09/2017) di persimpangan Donggo, ALPA menggelar mimbar bebas....

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Massa Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) dan Front Persatuan Pemuda Mahasiswa Peduli Tani (FPPMPT) menyuarakan aspirasi di depan Dinas Pertanian, Tanaman...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Sejumlah organisasi kemahasiswaan menyuarakan aspirasi berbagai instansi di Kota Bima dan DPRD Kabupaten Bima, Senin (25/09/2017). Sejumlah  tuntutan disampaikan kepada pemerintah. Namun,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Momentum Hari Tani Nasional (HTN) tidak disia-siakan oleh Aliansi Pemuda (ALPA) Bima. Saat perayaan hari besar petani itu, Rabu (27/09/2017), ALPA   akan menyuarakan...