Bima, Bimakini.- Belasan pemuda dan masyarakat Desa Risa, Kecamatan Woha, demo di depan Kantor Desa, Selasa (25/9). Mereka meminta transparansi penggunaan ADD tahun 2018.
Korlap aksi, Muhammad Wahyullah, menilai, ADD tahun 2018, tidak merasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebab secara fisik belum ada sama sekali terlihat.
“Kami meminta Pemerintah Desa agar memberikan transparansi penggunaan ADD tahun 2018, sebab sampai saat ini kami tidak tau apa saja yang diprogramkan,” ujarnya.
Pendemo juga menyorot kinerja BPD selama ini, sebab tidak menjadi jembatan dalam merespon permasalahan di desa. “BPD tidak berkontribusi untuk masyarakat, hanya hadir mengurus kepentingan diri sendiri saja. Kami anggap BPD adalah lembaga pengontrol yang gagal menyelesaikan masalah masyarakat,” katanya.
Seharusnya, kata dia, ada papan informasi terkait program yang akan direalisasikan. Namun tidak pernah dipasang dan disosialisasikan kepada masyarakat selama tahun ini.
“Tidak hanya Kepala Desa, BPD dan perangkat Desa yang berhak tahu program selama 2018, tapi semua masyarakat berhak mengetahui,” katanya.
Kades Risa Ir Arifuddin, menjelaskan, ada keterlambatan realisasi ADD dan DDA. Namun, dipastiakannya semua program akan diselesaikan hingga akhir 2018.
“Apabila program dalam APBDes belum selesai sampai 2018, maka kami siap menanggung resikonya,” ungkapnya.
Dia juga meminta pendemo, agar mengawal dan membantu Pemerintah Desa merealisasi ADD dengan baik dan benar. Dijelaskannya, sebagian dana sudah digunakan untuk membayarkan gaji staf dan insentif lainnya serta pembukaan jalan baru.
“ADD dan DDA tahun 2018 ini ada beberapa tahapan yang harus kami kerjakan, terjadi keterlambatan pembangunan bukan hanya disini, tapi semua desa,” terangnya.
Dia juga mengaku, program pembangunan dan pembersayaan yang menggunakan ADD dan DDA masih berjalan. “Kami masih melanjutkan program pembangunan dan pemberdayaan, kalau item program bisa dilihat dalam APBDes tahun 2018,” kata dia. (MAN/HAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.