Bima, Bimakini.- Farli, bocah (3) tahun, warga Desa Tumpu, Kecamatan Bolo yang didiagnosa mengidap penyakit bocor ginjal terpaksa keluar dari RSUD Bima. Itu karena tidak lagi memiliki biaya makan dan minum selama menjalani perawatan medis.
Kini Farli hanya pasrah di rumah. Mencoba peruntungan pengobatan tradisional.
Nenek Farli, Hafsah, Ahad (9/9) Firlu sudah keluar empat hari sebelumnya. Sebelumnya menjalani perawatan puluhan dari di RSUD Bima.
Kata Hafsah, sebenarnya tidak ada rencana keluar dari RSUD Bima, akan tetapi kendala menipis biaya makan dan minum. Sehingga Hafsah memilih pengobatan di rumah saja.
Baca Juga: Perut Membesar, Sakit, Teriak, Lari, Bocah Ini Butuh Bantuan
“Selama menjalani perawatan di RSUD Bima digratiskan karena telah memiliki kartu BPJS. Tapi Farli dikeluarkan dari RSUD Bima lantaran tidak memiliki biaya makan dan minum,” aku Hafsah.
Lanjutnya, berdasarkan hasil diagnosa dokter di RSUD Bima, Farlin mengalami bocor ginjal. Sehingga dokter menyarankan agar Farlin dirujuk ke RSUP Mataram atau di rujuk ke Rumah Sakit di Bali.
Hal itu tidak diindahkannya mengingat biaya. “Kami disuruh rujuk ke Mataram dan Bali. Tapi apa hendak di kata, masalah biaya menjadi kendalanya,” bebernya.
Baca Juga: Tidak Ada Biaya, Lumpuh, Andini Luput dari Perhatian Pemerintah
Saran dokter, kata dia, Farli minta konsumsi telur sepuluh butir sehari, tapi yang boleh dikonsumsi hanya bagian putihnya saja. Selain itu harus rutin kontrol sekali sepekan. “Selain rutin kontrol dan minum obat dari dokter. Farli wajib makan telur sepuluh butir setiap harinya,” urainya.
Cerita dia, sekarang kondisi Farli sedikit membaik dari sebelumnya. Pasalnya setelah menjalani perawatan medis bagian tubuh lainnya seperti muka, kaki, tangan dan lainnya sudah pulih.
Hanya saja saat ini, bagian perutnya yang masih membesar. “Sekarang kondisi Farli sedikit membaik dibanding sebelum di rujuk ke RSUD Bima,” kisahnya.
Hafsah mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan pemerhati untuk biaya makan, minum serta biaya lainnya. “Jika Pemkab Bima dan pemerhati berkenan untuk membantu, kami bersedia untuk membawa Farli ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis,” pungkasnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.