Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Petani Dodu Mulai Gunakan Mobil Penyabit dan Perontok Padi

Kota Bima, Bimakini.-  Ada yang beda dengan panen raya padi Musim Kering (MK I) di Kelurahan Dodu, Kecamatan Rasanae Timur. Jika tahun lalu  menggunakan tenaga manusia, kini memakai mobil penyabit padi. Bahkan  sekaligus perontok gabah, hingga langsung dikemas dalam karung.

Pantauan  BimaEkspres, sepekan terakhir di sekitar kantor Lurah Dodu, mobil penyabit sekaligus perontok itu dikendalikan supir yang siap mengerayangi lahan pertanian. Dalam waktu singkat bisa menuntaskan beberapa petak sawah.

Baghkan biayanya murah dan minim tenaga manusia. Pemilik lahan hanya mengikat ujung karung yang sudah terkumpul rapi dengan gabah yang sudah dibersihkan.

Sekertaris Lurah Dodu, Suharjon, SE, mengatakan, baru pada panen raya ini warga mau menyewa mobil penyabit dan perontok itu. Biayanya juga ringan, sekitar Rp25 ribu/karung, tidak banyak mengeluarkan biaya makan, rokok, dan lainnya. Pemilik padi hanya menyewa orang untuk mengangkutnya hingga ke rumah.

“Kami perhatikan kerja mesin itu sangat cepat karena sekali jalan yakni menyabit sekaligus merontokan gabah,” ujarnya di Dodu, Selasa (25/9).

Satu hari, kata dia, dapat menyelesaikan puluhan petak sawah dengan cara yang rapi. Kalau menggunakan tenaga manusia prosesnya harus menyabit terlebih dahulu  baru merontokan gabah. Sehingga butuh waktu dan tenaga kerja yang banyak.

Namun, mobil itu hanya berani pada lahan yang sudah kering dan tidak menyulitkan gerak roda mobil.   “Jadi di Kelurahan Dodu hanya sebagian kecil saja yang bisa menggunakan tenaga mesin canggih itu, sedangkan pada lahan yang basah masih banyak menggunakan tenaga manusia,” katanya.

Kata Suharjon, penggunaan mesin canggih itu bergantung pemilik lahan. Sebab resiko bagi mobil perontok jika masuk pada areal gembur yang sulit dimasuki mobil perontok. Meski jika dilihat tingkat kebersihan dan penghematan pembuangan gabah lebih sedikit dibandingkan dengan perontok kovensional. (NAS)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait