
Wabup Bima, H Dahlan
Bima, Bimakini.- Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd didampingi Kapolres Bima AKBP Bagus S Wibowo, SIK dan Dandi 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra, menyambangi rumah korban tewas dibacok di Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kamis (13/9) malam. Dahlan meminta masyarakat tidak mengulangi sejarah buruk.
“Kita harus berpikir maju, tindakan memunculkan rasa dendam dan menimbulkan bentrok antar kampung itu harus dihilangkan,” ujar Wabup kepada warga Ngali.
Dikatakannya, penting bagi masyarakat untuk menerima kejadian tersebut dengan hati lapang. Bukan saatnya lagi masalah itu dibesar-besarkan, apalagi diperpanjang seperti peristiwa dulu.
“Bila itu terjadi kembali, kita yang malu, julukan zona merah sudah dibebaskan untuk daerah kita dan mari kita jaga prestasi keamanan ini,” ujarnya.
Menurut Wabup, masyarakat Desa Ngali dan Desa Renda akan mengalami kerugian, bila terjadi bentrok. Sebab pasti meninggalkan tanamam pertanian yang sedang tumbuh.
“Ekonomi masyarakat akan terganggu, tanaman bawang akan ditinggalkan karena terlibat bentrok dan ketakutan,” katanya.
Wabup mengajak masyarakat, agar membantu pemerintah mewujudkan visi misi Bima RAMAH. Sebab kepala daerah tidak mampu mewujudkannya tanpa kerja sama dari semua pihak.
Sementara Kapolres Bima Kabupaten, AKBP Bagus S Wibowo, SIK meminta warga menahan diri, sebab pelaku sudah diamankan.
“Hukum sudah berjalan maksimal, serahkan pada kami untuk melakukan penegakkan hukum terhadap kasus ini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Roby (26) warga Desa Ngali, Kecamatan Belo tewas akibat luka parah yang dialaminya setelah dibacok Abdurahman (32), Kamis (13/9) sekitar pukul 16.00 Wita. Penganiayaan berawal pelaku tidak terima kakak kandungnya dikasari oleh korban saat menagih hutang.
Berdasarkan keterangan warga, korban mendatangi rumah Abdul Landa di RT 01 Dusun Talaga Renda Desa Renda, untuk menagih utang Rp8 juta dari Rp320 juta.
Saat menagih utang, korban mengeluarkan kata-kata kotor terhadap kakak kandung pelaku. Meski kakak kandung pelaku telah menenangkan korban, namun tetap memaki.
Abdurrahman yang tiba di TKP, mendengar ocehan Roby, tidak terima. Pelaku langsung membacok korban berkali-kali dibagian tubuh.
Setelah mengalami luka bacok dibagian tubuh, korban sempat lari sekitar 100 meter untuk meminta pertolongan warga lainnya, karena tidak berdaya, korbanpun langsung tergeletak bersimbah darah. Korban dilarikan ke Puskesmas Woha karena parah, langsung dibawa ke RSUD Bima. Diperjalanan menuju rumah sakit korban meninggal dunia. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
