Mataram, Bimakini.- Pemerintah Provinsi NTB akan mengirim 50 pemuda NTB untuk mengikuti program magang di Polandia. Program tersebut merupakan tawaran Warsawa University Of Technology, salah satu universitas terbaik Polandia.
Tawaran tersebut disampaikan salah satu Guru Besar Warsawa University Of Technology, Polandia, Profesor Thomasz, saat menemui Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah, di Pendodo Gubernur, Selasa (30/10/2018). Proses rekrutmen pemuda ke Polandia ini akan dilakukan di bulan Februari mendatang.
Warsawa University Of Technology mengundang para pemuda NTB untuk menekuni ilmu di bidang lingkungan. Tentu saja, yang ditawarkan tersebut harus memenuhi kualifikasi yang ditetapkan oleh pihak universitas. Terutama kualifikasi bahasa asing dan bidang ilmu terkait.
Gubernur NTB menyambut baik peluang beasiswa dalam bentuk magang yang ditawarkan itu. Sebab menurutnya, belum adanya lulusan S2 yang konsen pada enviromental engineering di NTB.
“Semua kandidat akan memasukkan aplikasi ke jurusan enviromental engineering, tidak hanya untuk memperdalam ilmu. Tapi, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung di bidang enviromental industry dengan program magang di perusahaan/ industri di bidang environmental, langsung di Polandia selama satu atau dua bulan,” jelas Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu.
Dengan program tersebut diharapkan pelajar bisa menerapkan dan mengaplikasinya langsung di NTB, sehingga menjadi solusi dari problematika sampah yang ada.
Usai bertemu Gubernur, Prof. Tomasz didaulat untuk menyampaikan kuliah singkat dihadapan puluhan ASN, perwakilan dari OPD di di Lingkup Pemerintah Provinsi NTB. Kegiatan itu juga diikuti sejumlah komunitas penggiat lingkungan yang terlibat langsung dalam pengolahan sampah di NTB.
Prof. Tomasz menggagas Program zero waste bagi NTB. Program ini katanya tidak akan terwujud bila masyarakat belum mengubah mindset-nya. Maka, pendidikan adalah salah satu cara menembus batasan itu. ”
Tomasz, didampingi Gubenur memberikan kesempatan kepada peserta yang hadir untuk berdialog. Peserta bernama Ahmad, penggiat pariwisata di Gili air, yang menggeluti bidang recycle, menjeskan manfaat pengolahan sampah bagi kesejahteraan masyarakat. “Kegiatan ini telah dijadikan sarana alternatif pendapatan baru masyarakat dengan mengubahnya menjadi cinderamata berefek besar mengurangi jumlah polusi plastik di Gili Air,” jelasnya. PUR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.