Mataram, Bimakini.- Janji Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang akan memberikan anggaran recovery pariwisata Lombok yang di sampaikan langsung oleh Kemenpar pada saat melakukan kunjungan ke Gili Terawangan beberapa waktu lalu, untuk periode pertama sampai hari ini belum maksimal terealisasi.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Fauzan Zakaria, mengatakan pihaknya bersama Dinas Pariwisata NTB dan stake holder pariwisata lainnya telah menyusun program tahap awal dengan nilai 5 Milyar rupiah. Pendanaan untuk program yang berupa gam trip, road show, sales mision dan table top telah terakomodir dan kegiatan tersebut telah terjadwal.
Namun untuk program lanjutan dalam rangka merecovery pariwisata NTB, khususnya Lombok, sampai hari ini belum dibicarakan. Untuk diketahui, pembahasan program di lakukan oleh tim crisis center yang terdiri dari perwakilan Kemenpar, BPPD NTB, Dinas Pariwisata NTB serta stake holder pariwisata lainnya. Adapun Dispar dan BPPD serta stake holder lainnya harus menunggu undangan untuk pembahasan program lanjutan lainnya.
Fauzan meminta agar Kemenpar segera mengundang pihak-pihak di daerah untuk membahas program tersebut. Seperti diketahui masih tersisa anggaran 15 Milyar rupiah dari total 20 Milyar anggaran untuk recovery pariwisata yang bisa dicairkan melalui program. Penyusunan program tersebut harus melalui rapat yang di inisiasi oleh Kemenpar.
“Jadi bagaimana kita bisa menyusun program kalau kita tidak diundang, mekanisme pencairan anggaran recovery ini melalui program, untuk menyusun program ini Kemenpar mengundang, Dispar, BPPD NTB serta stake holder lainnya, tetapi sampai saat ini belum ada undangan untuk penyusunan program tersebut,” ujarnya.
Fauzan berharap pihak Kemenpar segera mengajak daerah untuk membahas program recovery pariwisata. Ia bahkan berharap proses recovery pariwisata di Lombok berjalan lebih cepat sebelum berakhirnya tahun 2018. PUR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.