Bima, Bimakini.- Kondisi fisik SDN Sari Kalampa, Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, sangat memerihatinkan. Tampak dari depan, dapat dilihat atap genteng yang bergelombang. Itu karena kayu sudah mulai lapuk dan patah.
Di bagian dalam, terlihat plafon sudah banyak yang jebol. Tembok juga banyak yang retak. Bukan kecil, ada yang sudah menganga. Dinding terkelupas, hingga ada sudut tembok yang sudah bergeser dari kusen jendela.
Di bagian teras, sudah bergeser dengan tembok ruangan. Menurut guru setempat, hal itu terjadi ketika gempa.
Selain itu, guru juga mengeluhkan, ketika musim hujan. Air akan merembes deras di ruang kelas, sehingga aktivitas belajar mengajar terganggu.
Baca Juga: “Kalau Sekolah Ambruk, Siswa Kena, Siapa Bertanggungjawab”
Kepala SDN Sari Kalampa, Syamsuddin, SPd, MSi mengatakan, sejak bertugas di sekolah ini, kondisinya sudah banyak yang rusak. Namun, kini justru semakin parah.
Bahkan belum lama ini, salah satu ruangan plafonnya ambruk. Beruntung saat itu jam istirahat dan siswa berada di luar kelas.
“Kami kaget dengan jatuhnya plafon di ruangan kelas satu. Untungnya saat itu siswa sedang ada di luar, karena sedang jam keluar main,” unjarnya pada BimaEkspres, Kamis (11/10).
Kerusakan terparah, kata dia, di kelas 1 hingga 4. Dua ruangan sudah direhab melalui DAK 2012. Namun salah satu ruangan, kelas 6, sudut temboknya retak besar.
“Untuk bagian lantai, kami perbaiki dengan membeli semen dan pasir untuk penambalan bagian yang rusak dengan anggaran dana BOS,” ungkapnya.
Dia berharap, pemerintah dapat melihat kondisi SDN Sari Kalampa. Apalagi posisinya dipinggir jalan dan secara kasat mata dapat dilihat kondisinya yang rusak.
“Saat ini kami belum mengusulkan perbaikan kerusakan gudung sekolah,” ujarnya.
SDN Sari Kalampa sendiri, jarak tempuhnya sekitar 5 menit dari Kantor Bupati Bima. (HAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.