Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Lahan Relokasi di Sambinae tidak Layak

Konsultan, M Aras

Kota Bima,  Bimakini.- PT Prospera Consulting Enginers sebagai konsultan rehab rekon pascabanjir menilai lahan yang berada di Kelurahan Sambinae, Kecamatan Rasanae  Barat, Kota Bima, tidak layak. Lahan seluas 3 hektar merupakan bekas pengerusakan gunung dan berada di bagian timur perumahan Sambinae.

Bahkan sebelumnya sudah ada penolakan oleh warga setempat atas rencana lahan itu sebagai relokasi korban banjir. Bahkan jajaran DPRD Kota Bima pun sebelumnya sudah melihat kondisi lahan tersebut.

Tim Leader Konsultan  PT Prospera Consulting Enginers, M Aras mengatakan, sudah melihat lokasi lahan tersebut dan membuat penilaian. Lokasi itu tidak layak untuk menjadi tempat relokasi korban banjir.

“Kami menilai lahan di Sambinae 1 tidak layak dan sudah kami sampaikan. Kami ingin pindahkan warga dari bencana banjir. Justru di lokasi Sambinae, malah kemungkinan bisa terjadi lagi bencana,” ujarnya, Rabu (3/10).

Karena, kata dia, dilihat dari kondisi lahan sangat tidak layak.  Mulai dari ketinggian lahan yang dapat berpotensi terjadinya longsor dan mudah terkena angin kencang.

Selain itu juga, kata dia, akan  muncul masalah akses air bersih. “Jangankan di lokasi yang menjadi lahan relokasi,  di perumahan Sambinae saja dimusim kemarau kesulitan air bersih dan ini harus dipikirkan bersama,” ujarnya.

Belum lagi, kata dia, soal akses jalan.  Sampai saat ini tidak ada akses jalan yang layak,  terlebih ke lahan relokasi, karena posisinya  yang tingginya.  “Lalu bagaimana membangun rumah relokasi warga, kalau akses jalannya terhambat. Apalagi untuk menata lahan tersebut butuh anggaran besar,” katanya.

Demikian juga di lahan di Sambinae 2, kata dia, masih perlu penataan tambahan, terutama  soal akses jalan. Lokasi inipun disimpulkan tidak layak, karena lokasi lahan belum diratakan.

Jika lahan itu oleh Pemkot Bima tetap menjadi tempat relokasi, pihaknya tidak bisa memaksakan. “Kami hanya konsultan, kalau pun tetap mau dibangun tentunya itu nanti takutnya munculnya penolakan warga dan rencana relokasi bisa gagal,” tegasnya.

Masalah lahan di Sambinar, kata dia, sudah dibahas bersama. Untuk sementara dikesampingkan dulu. Apalagi, sudah ada penolakan oleh warga terhadap lokasi tersebut.

Lanjutnya,  untuk lahan lainnya, seperti Jatibaru diakui sangat layak. Saat ini sedang proses pembangunan awal 32 unit dari 72 rumah bagi warga relokasi dari Kelurahan Sarae dan Melayu.

“Langsung dibangun karena lahannya rata,  ketersediaan air juga ada. Karena layak dibentuk Pokmas mengerjakan pembangunan rumah,” ujarnya.

Selain di Jatibaru, kata dia, lokasi di Kelurahan Oi Fo’o juga sudah disurvei dan layak.  Selain lahan yang rata, juga tersedia air bersih. “Untuk di Oi Fo’o segera bisa di eksekusi pembangunannya,” ujarnya.

Soal pengakuan BPBD relokasi terhambat lahan, dibenarkannya. “Kalau siap lahan, kami selaku konsultan siap membangun,” pungkasnya. (DED)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Warga Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, yang mendiami permukiman di bantaran sungai meminta pemenuhan fasilitas di tempat relokasi. Jangan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima melalui dinas terkait berjanji akan menyelesaikan tukar guling lahan milik warga Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Terkait proyek relokasi rumah dampak banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Bima. Pemilik lahan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima sepakat tukar guling....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Pemilik lahan asal RT 17 Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Bima, Kalsom menuding BPN Bima sepihak terbitkan sertifikat program Land Consoludation (LC) Tahun...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Terkait proyek relokasi rumah dampak banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Bima. Pemilik lahan dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima sepakat tukar guling....