Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Pemuda Belo Blokade Jalan, Tuntut Perhatian Pemerintah Soal Harga Bawang

Bima, Bimakini.- Aliansi Pemuda Belo kembali melakukan aksi menuntut perhatian pemerintah terkait anjloknya harga bawang merah. Mereka memblokade jalan di Desa Ngali, Kecamatan Belo, Rabu (10/10).

Mereka mengaku  kecewa  karena Bupati Bima tidak pernah menemui dan menerima aspirasi petani. Massa memblokade jalan dengan batu, kayu dan lainnya. Bahkan mereka juga menghamburkan bawang merah di jalan.

Salah seorang pendeo, Arfan Ilyas, mengaku, aksi ini merupakan lanjutan demo di Kantor Pemkab Bima, Senin (8/10).   Karena tidak ditemui kepala daerah,  mereka mengancam akan melakukan blokade  jalan di Ngali.

“Kami minta Bupati Bima hadir untuk memberikan tanggapan terkai tuntutan petani Belo. Namun sampai saat ini tidak pernah memiliki niat baik dan kami cap Pemda tidak pro rakyat,” ujarnya.

Blokade  jalan itu mengakibatkan arus lalu lintas macet total. “Ini sebagai bentuk protes kami terhadap bupati, berkali-kali kami aksi, tidak pernah mendapat tanggapan, ini adalah aspirasi petani bukan kepentingan individu maupun kelompok,” ungkapnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kapolsek Belo, IPDA Kadek Sumarta didampingi anggota meminta pandemo untuk membuka blokade jalan. Bahkan saat itu hadir Dandim 1608/Bima Letkol Inf Bambang Kurnia Eka Putra bersama anggota untuk  berdialog.

“Muspida telah melakukan pertemuan mengenai bawang merah. Hal ini akan dikordinasikan ke pemerintah pusat dan sudah di buat surat pernyataan yang ditanda tangan oleh Bupati Bima Camat Belo dan Sekdes Desa Ngali,” ungkap Dandim.

Kata dia, anjloknya harga bawang ini, bukan hanya terjadi di Kabupaten Bima. Bahkan semua daerah yang memiliki produksi bawang mengalami hal yang sama, karena harga pasar yang belum stabil.

“Kami mendapat laporan, bahwa Pemda sudah bersurat ke Kementrian RI terkait anjloknya harga bawang, namun sampai saat ini belum mendapat balasan dari pusat,” kata Dandim.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pihaknya meminta kepada masyarakat, agar tidak menutup akses jalan, sebab ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat banyak. “Bantu Pemda dan kami aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan tidak melakukan hal yang melanggar hukum,” kata dia.

Setelah mendengar penyampaian Dandim, masa aksi langsung membubarkan diri. (MAN)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.-  Karena aksi blokade jalan,  Selasa, 14 November 2023, sekitar pukul 14:30 Wita, lima warga diamankan aparat. Tim PUMA I Polres Bima...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bima akhirnya melimpahkan tahap II berkas tersangka dan barang bukti lima belas orang tersangka kasus blokade jalan di...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sekelompok warga atau pendukung Ardiansyah, ST Calon Kades Nomor Urut 5 Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima NTB memblokade jalan lintas Bima...

Hukum & Kriminal

Dompu, Bimakini. – Kapolres Dompu mengaku akan menindak tegas para demonstran, pelaku dan provokator yang kerap melakukan aksi blokade jalan negara saat menyampaikan pendapat...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.-Kepolisian Resor Bima, kini memindahkan sebanyak 10 orang anggota massa aksi dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Monta Selatan Menggugat atau AMANAT, ke Mapolda...