Bima, Bimakini.- Yasin, warga RT 13 Dusun Radebou, Desa Rade, Kecamatan Madapangga, diduga mengidap penyakit tumor otak ganas. Kondisinya kian memerihatinkan dan terkendala biaya pengobatan.
Ayah empat anak ini sudah dua kali dirawat di RSUD Bima dan satu kali di Rumah Sakit Muhammadiyah Bima. Namun, penyakit yang dialaminya tidak kunjung sembuh, bahkan semakin memburuk.
“Sekitar 20 hari yang lalu sempat dirawat di RSUD Bima. Kata tim dokter, Yasin mengalami tumor otak ganas,” ujar Istri Yasin, Intan, Selasa (30/10).
Setelah divonis mengidap tumor otak ganas. Suaminya harus dirujuk ke RSUP Mataram untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Namun, pengobatan tidak dilanjutkan karena kendala ekonomi. “Kami disuruh rujuk ke RSUP Mataram oleh dokter. Kami mempunyai niat untuk rujuk, tapi apa daya biaya jadi penghalang,” tuturnya.
Dikatakannya, saat ini kondisi suaminya saban hari semakin memburuk. Jarang makan karena rasa sakit yang luar biasa dirasakanya. Bahkan sesekali suaminya teriak histeris, berontak serta memukul apa saja yang ada di dekatnya untuk menahan rasa sakit.
Selain itu, suaminya mulai dijauhi beberapa orang, lantaran luka di kepalanya mengeluarkan nanah dan menebar bau. “Sudah bau pak, karena darah dan nanahnya tetap keluar bahkan sudah kelihatan tengkoraknya. Akibat penyakitnya sudah sangat parah, saat ini suami saya sudah tidak bisa melihat dengan jelas dan untuk membaca Al Quran saja, sudah tidak bisa lagi melihat huruf-demi huruf,”ungkap Intan.
Dijelaskan Intan, sejak suaminya sakit, belum ada perhatian pemerintah. Tapi sejauh ini, perwakilan Pemerintah Desa (Pemdes) sering menjenguk. Untuk mengobati suaminya, telah mengutang pada beberapa tetangga. Hingga hari ini, utang akibat membiayai pengobatan suaminya sudah sampai puluhan juta.
Dirinya berharap, pemerintah atau para dermawan berkenan membantu untuk biaya pengobatan suaminya ke RSUP Mataram. Meskipun memiliki kartu BPJS, namun biaya hidup di Mataram dirasakan berat. “Bantuan dari pemerintah dan para dermawan sangat dibutuhkan. Sehingga rencana rujuk ke RSUP Mataram bisa dilakukan,” tutup Intan. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.